Iran Akan Meluncurkan Satelit Buatan Sendiri ke Orbit dalam Waktu Dekat?

Iran dikabarkan sedang melakukan persiapan terakhir sebelum meluncurkan satelit dari Imam Khomenei Spaceport di Iran utara ke orbit Bumi.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 15 Jan 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2019, 13:00 WIB
Ilustrasi nuklir Iran
Bendera Iran (AFP)

Liputan6.com, Tel Aviv - Iran dikabarkan sedang melakukan persiapan terakhir sebelum meluncurkan wahana satelit dari Imam Khomenei Spaceport di Iran utara ke orbit Bumi --menurut laporan dari perusahaan pencitraan satelit Israel pada Senin 14 Januari 2019, mengutip bukti foto baru dari wilayah tersebut.

Laporan itu mungkin menguatkan pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani pada awal bulan ini, yang mengumumkan bahwa Iran akan meluncurkan dua satelit ke luar angkasa "menggunakan roket buatan kami di dalam negeri" dalam beberapa pekan mendatang.

Israel dan Amerika Serikat khawatir bahwa Iran menggunakan program luar angkasa untuk lebih mengembangkan program rudal balistiknya.

Perusahaan analisis pencitraan satelit Israel, ImageSat International (ISI) melaporkan bahwa sejumlah besar personil telah tiba di Imam Khomenei Spaceport dalam beberapa hari terakhir, dan lokasi peluncuran telah disiapkan untuk digunakan.

"Citra satelit ISI mengungkapkan bahwa proses persiapan peluncuran berada pada tahap akhir," kata perusahaan itu, seperti dikutip dari The Times of Israel, Selasa (15/1/2019).

Gambar yang disediakan oleh ISI menunjukkan truk dan kendaraan pribadi di sekitar Imam Khomenei Spaceport.

"Menurut penilaian kami, rudal yang akan membawa satelit sudah ada di lokasi konstruksi, dan bahwa pemeriksaan sedang dilakukan di atasnya dan di peluncur," kata ImageSat.

ImageSat tidak menawarkan informasi tentang satelit kedua yang menurut Iran akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Iran biasanya menampilkan prestasi dalam program luar angkasa pada bulan Februari, selama hari peringatan Revolusi Islam 1979. Tahun ini akan menandai peringatan 40 tahun revolusi, yang menyaksikan monarki Persia Shah Mohammad Reza Pahlavi digantikan oleh Republik Islam yang dipimpin oleh ulama Syiah.

Sebelumnya, Iran telah mengirim beberapa satelit berumur pendek ke orbit selama dekade terakhir, dan, pada 2013, meluncurkan monyet ke luar angkasa. AS dan sekutunya khawatir teknologi peluncuran satelit yang sama bisa digunakan untuk mengembangkan rudal jarak jauh.

Pekan lalu, Iran mengatakan bahwa tiga satelit baru di negara itu telah berhasil lulus tes pra-peluncuran.

 

Simak video pilihan berikut:

AS Sebut Program Satelit Iran Melanggar Resolusi PBB

Ilustrasi bendera Iran
Ilustrasi (iStock)

Sebelumnya pada Januari 2019, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan rencana Iran untuk mengirim satelit ke orbit merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan Iran untuk tidak melakukan kegiatan terkait dengan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir.

Namun Iran menegaskan peluncuran itu tidak melanggar resolusi.

Pompeo saat ini sedang mengadakan tur di Timur Tengah untuk mempromosikan sikap keras Gedung Putih terhadap Iran, dan untuk meyakinkan sekutu-sekutu Amerika di Arab bahwa pemerintahan Trump tidak akan meninggalkan kawasan itu.

Pada hari Rabu, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut pejabat Washington “idiot kelas satu,” dalam komentar keras yang luar biasa yang mencerminkan ketegangan yang lebih luas antara Iran dan AS setelah Presiden Donald Trump menarik Amerika dari perjanjian nuklir Teheran dengan kekuatan dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya