Taiwan Gelontorkan Bantuan Rp 7,1 Miliar untuk Korban Tsunami Selat Sunda

Melalui kantor perwakilannya, pemerintah Taiwan memberikan bantuan untuk korban tsunami Selat Sunda di Palang Merah Indonesia (PMI).

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Jan 2019, 16:43 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 16:43 WIB
Penyerahan bantuan secara simbolik dari pemerintah Taiwan kepada Palang Merah Indonesia untuk korban tsunami Selat Sunda (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Penyerahan bantuan secara simbolik dari pemerintah Taiwan kepada Palang Merah Indonesia untuk korban tsunami Selat Sunda (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Mewakili pemerintah Taiwan, Kepala Perwakilan Taipei Economic and Trade Office (TETO), John Chen menyerahkan bantuan dana sebesar US$ 500 ribu atau setara dengan Rp 7,1 miliar (kurs dolar AS = Rp 14.228) kepada Palang Merah Indonesia (PMI).

Bantuan dana kemanusiaan ini diharapkan dapat membantu korban bencana tsunami Selat Sunda yang menerpa beberapa kawasan di Banten dan Lampung pada 22 Desember 2018.

Penyerahan donasi diterima langsung oleh Ginandjar Kartasasmita, Plt. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) yang juga dihadiri oleh sejumlah pengurus.

Dalam sambutannya, Kepala TETO John Chen menyampaikan kepedulian dan ucapan belasungkawa dari pemerintah dan masyarakat Taiwan, terutama bagi keluarga korban bencana.

"Saya ingin menyampikan rasa belasungkawa atas bencana Tsunami Selat Sunda yang beberapa waktu lalu terjadi di Banten dan Lampung," ujar John Chen di Kantor Palang Merah Indonesia Pusat, Jakarta, Selasa (22/1/2019) pagi.

"Kami juga mengucapkan rasa terima kasih kepada warga setempat serta pemerintah pusat dan daerah yang membantu lima warga Taiwan yang saat itu sedang berada di lokasi kejadian," tambahnya.

John Chen menjelaskan, lima warga Taiwan berhasil selamat dari bencana tsunami Selat Sunda. Masyarakat sekitar juga membantu lima warganya untuk mengungsi ke daerah yang lebih tinggi dan mendapat pengobatan selama berada di sana.

"Kami tentu merasakan kesedihan yang mendalam atas kejadian ini. Saat banyak warga yang kehilangan nyawa tentu kami juga merasakan kehilangan yang sama," kata John Chen.

"Untuk meringankan beban korban, kami memberikan bantuan yang disalurkan kepada PMI," tambahnya.

Sebelumnya, pemerintah Taiwan juga memberikan bantuan sebesar US$ 250 ribu kepada PMI. Bantuan itu diberikan untuk meringankan para korban gempa Lombok yang terjadi tahun lalu.

Gempa Lombok yang terjadi pada tahun 2018 menewaskan ratusan orang. Banyak rumah dan bangunan yang roboh akibat gempa tersebut.

Bahkan, guncangannya terasa hingga sejumlah kawasan di sekitar Lombok, seperti Bali.

 

Simak video pilihan berikut:

Bantuan Taiwan untuk Tsunami Palu

MUI Terima Bantuan Rp 7,6 M dari Taiwan untuk Korban Bencana Sulteng
Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin (dua kanan) menerima bantuan untuk korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah dari Kepala Perwakilan Taipei Economic and Trade Office (TETO) John C. Chen di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (9/10). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sebelumnya, bantuan serupa telah disalurkan dari TETO telah disampaikan kepada Islamic Dakwah Fund Majelis Ulama Indonesia (IDF-MUI).

Pada Selasa 9 Oktober 2018, Kepala TETO John Chen, menyerahkan secara simbolis dana bantuan kemanusiaan untuk korban gempa-tsunami Sulawesi Tengah kepada Ketua MUI KH Ma'ruf Amin di Kantor Pusat MUI di Jakarta.

Bantuan kemanusiaan yang disalurkan kepada MUI sebesar US$ 500 ribu. Setelah itu, Taiwan juga menyalurkan bantuan dengan nominal yang sama lewat PMI. Total bantuan yang diberikan pun sebesar US$ 1 juta.

John Chen mengatakan, alasan pemerintah Taiwan untuk turut menyalurkan bantuan itu via MUI adalah karena, "MUI punya jangkauan yang baik ke Palu dan wilayah terdampak lain, dan, banyak masyarakat di sana banyak yang muslim. Jadi, kami putuskan untuk turut bekerjasama dengan MUI untuk menyalurkan bantuan."

John Chen menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan Taiwan kepada korban bencana gempa-tsunami di Sulawesi Tengah juga meliputi: dana uang, mesin water treatment (pemurni air laut untuk minum dan sanitasi), tenda, selimut, dan alat-alat kesehatan.

"Mesin water treatment adalah yang terpenting, untuk memenuhi kebutuhan air minum para pengungsi," kata John Chen.

Lebih lanjut, John Chen mengatakan bahwa Taiwan memberikan setidaknya 3 mesin water treatment. Setiap satu mesin mampu menyediakan air minum bagi lebih dari 20.000 pengungsi gempa-tsunami di Palu dan sekitarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya