Liputan6.com, Tel Aviv - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Israel meluncurkan sebuah wahana ke Bulan pada Kamis malam pekan kemarin. Pesawat angkasa luar tanpa awak ini diberi nama Beresheet, yang dalam bahasa Ibrani artinya permulaan".
Beresheet diluncurkan dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida, dengan ditempatkan di atas roket "Falcon 9" buatan perusahaan pesawat antariksa SpaceX milik Elon Musk.
Ini adalah misi bersejarah ganda: misi swasta dan misi Negeri Zionis pertama di satelit alami Bumi ini, demikian menurut VOA Indonesia yang dikutip pada Minggu (24/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Beresheet memiliki bobot 585-kilogram dan dilepaslandaskan pada Kamis, 21 Februari pukul 20.45 waktu Amerika Serikat.
Peluncuran Falcon 9 disiarkan secara langsung di Israel dan disaksikan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, bersama beberapa insinyur di pusat kendali Israeli Aerospace Industries (IAI).
Pesawat angkasa luar Israel itu sudah ditempatkan pada orbit Bumi. Dari sana, benda ini akan menggunakan mesinnya sendiri untuk melanjutkan perjalana ke Bulan, yang akan memakan waktu tujuh pekan. Sedangkan Beresheet diperkirakan mendarat di Bulan pada 11 April 2019.
Apabila berhasil, Israel akan menjadi negara keempat yang mendarat di bulan setelah AS, Rusia, dan China. Baresheet berencana akan mengumpulkan data dari satelit alami bumi, serta mengirimkan kapsul waktu.
Dalam kapsul waktu yang di bawa oleh wahana milik lembaga SpaceIl itu, terdapat gambar tangan anak-anak, Alkitab, serta teks deklarasi kemerdekaan Israel.
Untuk misi besar tersebut, Israel menggelontorkan dana US$ 100 juta (sekira Rp 1,4 triliun).
The time is now.We are ready. Let’s go to the moon. 🚀#Falcon9#israeltothemoon pic.twitter.com/Y5e344t7z9
— Israel To The Moon (@TeamSpaceIL) February 21, 2019
Proyek Baresheet termanifestasi berkat dukungan dari donor swasta serta Israel Aerospace Industries milik negara yang terlibat sebagai mitra.
Adapun muatan terakhir Falcon 9 adalah pesawat eksperimental kecil milik Laboratorium Penelitian Angkasa Udara AS, disebut sebagai S5.
Pesawat S5 akan melakukan misinya selama lima tahun.
Peluncuran Falcon9 adalah misi kedua dari SpaceX. Pada Desember lalu, perusahaan ini pertama kali menerbangkan roket bernama Falcon 9 Block 5. Roket itu disebut-sebut sebagai versi paling canggih dari roket yang memiliki misi berat.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bawa Satelit Milik Indonesia
Sementara itu, dikutip dari CNBC pada Jumat, 22 Februari 2019, ada tiga wahana antariksa yang dibawa oleh "Falcon 9", yakni milik Indonesia, Israel, dan Amerika Serikat. Muatan utama roket raksasa "Falcon 9" adalah Satelit Nusantara Satu (PSN VI).
Satelit Nusantara Satu merupakan satelit komunikasi geostasioner (GEO) Indonesia. Wahana antariksa itu dibuat oleh SSL, salah satu anak perusahaan Maxar Technologies, dikutip dari situs web Pasifik Satelit Nusantara (PSN).
Dibekali dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS), Satelit Nusantara Satu adalah satelit canggih jenis broadband pertama Indonesia. Wahana antariksa ditempatkan oleh Falcon 9 pada posisi di atas garis khatulistiwa, tepatnya pada 146 BT dan bergerak bersamaan dengan rotasi bumi.
Satelit canggih Indonesia itu, akan berfungsi untuk telekomunikasi. Termasuk di antaranya adalah komunikasi suara, konektivitas internet, dan distribusi video.
Advertisement