Soal Kisruh Pilpres 2019 di Kuala Lumpur dan Sydney, Ini Tanggapan Menlu Retno

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menanggapi sejumlah insiden pemilu 2019 di luar negeri.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Apr 2019, 10:28 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2019, 10:28 WIB
Bahas Perdamaian, Menlu Afghanistan Temui Retno Marsudi
Menlu Retno Marsudi memberi keterangan usai pertemuan bilateral dengan Menlu Afghanistan Salahuddin Rabbani di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (15/3). Pertemuan membahas dukungan Indonesia atas proses perdamaian di Afghanistan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menanggapi kekisruhan yang terjadi di sejumlah negara terkait pemilihan umum (Pemilu) 2019, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan bahwa itu semua akan ditangani oleh lembaga yang menjalankan.

"Terkait pemilihan umum (pemilu) di luar negeri ada yang menjalankan. Yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu)," ujar Menlu Retno Marsudi kepada Liputan6.com, Rabu (17/4/2019).

"Jika di luar negeri maka turunannya dari KPU adalah Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN) dan juga Panwaslu," tambahnya.

Ketika ditanya soal insiden yang terjadi di Kuala Lumpur, Malaysia dan Sydney, Australia, Menlu Retno mengaku mempercayai semuanya kepada PPLN dan Panwaslu yang ditugaskan.

"Itu semua akan diselesaikan oleh KPU, Bawaslu dan turunan-turunannya," tegas Retno Marsudi.

"Saya yakin teman-teman dari PPLN dan Panwaslu selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik. Dan tentunya dengan bantuan yang diberikan oleh KPU dan Bawaslu," jelasnya.

Menurut Peraturan Badan Pengawasan Pemilihan Umum RI Nomor 17 Tahun 2018 tentang pengawasan penyelenggaraan pemilihan umum di luar negeri, PPLN adalah panitian yang dibentuk oleh KPU.

Dalam ketentuan Bab I, Pasal 1 di poin kesembilan berbunyi: Panitia Pemilihan Luar Negeri yang selanjutnya disingkat PPLN adalah panitia yang dibentuk oleh KPU untuk melaksanakan Pemilu di luar negeri.

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri yang selanjutnya disingkat KPPSLN adalah kelompokyang dibentuk oleh PPLN untuk melaksanakan pemungutan suara di tempat pemungutan suara luar negeri.

Ingatkan Seluruh Diplomat untuk Netral

Menlu Retno Marsudi dan suami menujukkan jarinya yang sudah diberi tinta usai memberikan hak suaranya di TPS Pesona Khayangan, Kota Depok, Jawa Barat (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Menlu Retno Marsudi dan suami menujukkan jarinya yang sudah diberi tinta usai memberikan hak suaranya di TPS Pesona Khayangan, Kota Depok, Jawa Barat (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pernah mengingatkan seluruh diplomat Indonesia agar tetap netral jalani pemilu yang akan diselenggarakan secara serentak pada 17 April 2019 . Dalam pidato tahunannya sebagai menteri, Retno menyampaikan pesan jelang ataupun selama pemilu berlangsung para diplomat harus tetap profesional.

"Memasuki tahun politik saya ingin tegaskan bahwa seluruh diplomat Indonesia harus bersifat netral. Dan terus menjunjung tinggi profesionalitas dalam pekerjaan," ujar Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat.

Di hadapan para duta besar negara sahabat dan tamu undangan lainnya, Retno mengatakan pihaknya telah memerintahkan seluruh diplomat agar menyukseskan pemilu. Sebab, ujar Retno Marsudi, setiap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri berhak menentukan pilihan dan mendapat pelayanan baik saat penyelenggaraan Pemilu.

"Setiap warga Indonesia ternasuk WNI berhak dalam menentukan masa depan Indonesia," tukasnya.

Sementara itu jika di Indonesia hari pemungutan dijadwalkan pada 17 April 2019. Maka, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengambil kebijakan untuk pemungutan suara di luar negeri lebih awal atau dengan early voting, yaitu sejak 8-14 April. Meski dilakukan lebih awal, penghitungan suara tetap berlangsung 17 April. Kebijakan itu memungkinkan untuk meningkatkan partisipasi WNI di luar negeri untuk datang ke TPS.

KPU juga menggunakan tiga metode untuk WNI di luar negeri, yaitu datang langsung ke TPS yang dibangun di kantor perwakilan Indonesia di negara setempat, kotak suara keliling, dan menggunakan pos.

Menlu Retno Marsudi Beri Hak Suara di TPS 153 Kota Depok

Gaya modis Menlu Retno Marsudi (Sumber: Instagram/retno_marsudi)
Gaya modis Menlu Retno Marsudi (Sumber: Instagram/retno_marsudi)

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memberikan hak suara Pilpres 2019 di TPS 153 Pesona Khayangan, Kota Depok, Jawa Barat pada Rabu, 17 April 2019 pagi.

Retno Marsudi tiba di lokasi pemungutan suara Pilpres 2019 pada pukul 07.00 WIB bersama sang suami Agus Marsudi dan putra keduanya Bagas Marsudi. Ketiganya juga kompak mengenakan baju berwarna putih.

Dari pantauan Liputan6.com, Rabu (12/4/2019), Menlu Retno yang tiba lebih awal menjadi orang pertama yang melakukan pencoblosan di TPS-nya. Menurut Menlu Retno, ia dapat merasakan antusias masyarakat yang memberikan hak suaranya di kawasan tersebut.

"Pagi ini saya yang datang pertama dan mendapat kesempatan mencoblos terlebih dahulu. Saya dapat merasakan antusias masyarakat yang tinggal di Pesona Khayangan, kota Depok,” ujar Menlu Retno kepada Liputan6.com usai melakukan pencoblosan.

"Saya dan keluarga telah melakukan kewajiban sebagai warga negara Indonesia untuk memberikan hal suara saya," tambahnya.

Kedatangan Menlu Retno Marsudi di TPS 153 Pesona Khayangan, Kota Depok, Jawa Barat tentunya menarik perhatian warga setempat.

Banyak dari mereka yang sengaja datang dan untuk bersilahturahmi sambil mengambil foto bersama.

Sebagai informasi, di kompleks Pesona Khayangan terdapat empat TPS Pilpres 2019. Mulai dari TPS 151, 152, 153 dan 154.

Menurut keterangan dari petugas TPS hasil penghitungan rekapitulasi suara diprediksi akan dilakukan pada siang hari hingga menjelang sore.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya