Kisah di Balik Foto Selfie Viral Gorila Kongo

Dalam foto selfie viral ini terlihat dua gorila perempuan yatim-piatu yang berpose seperti manusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2019, 09:02 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2019, 09:02 WIB
Gorila
Ilustrasi gorila. (iStockphoto)

Liputan6.com, Kinshasa - Berdiri santai dan mengarahkan kepala mereka ke kamera, Ndakazi dan Ndeze tampak seperti sudah terbiasa selfie. Tapi keduanya adalah gorila.

Dalam foto selfie itu tampak dua gorila perempuan yatim-piatu yang berpose seperti manusia. Foto diambil di Taman Nasional Virunga di Republik Demokratik Kongo dan sudah viral sejak diunggah pekan ini oleh ke akun Instagram dan Facebook milik taman nasional itu.

Mathieu Shamavu, jagawana taman nasional dan pengurus pada Pusat Perawatan Gorila Gunung Senkwekwe, mengatakan dia sedang berjalan dengan Ndakazi dan Ndeze ketika dia melihat ada kesempatan untuk selfie.

"Kami melepas mereka supaya mereka santai. Mereka ingin tahu apa yang sedang terjadi. Mereka berdiri. Dan ketika mereka berdiri, saya mengambil ponsel saya karena saya tidak mau kehilangan kesempatan yang langka," kata Shamavu dalam wawancara seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (28/4/2019).

"Ketika mereka melihat saya mengeluarkan ponsel, mereka berhenti melakukan kegiatan mereka, melihat kamera dan menyaksikan."

Berikut ini rekaman video singkat saat si gorila selfie:

Dirawat Sejak Bayi

selfie
Ilustrasi Orang lagi selfie (iStockPhoto)

Ndakazi dan Ndeze dirawat oleh para pengasuh di Pusat Senkwekwe setelah diselamatkan saat masih bayi pada 2007.

Taman nasional itu terletak di antara beberapa gunung berapi di Afrika Tengah, yang memiliki lebih dari setengah jumlah populasi gorila gunung. Satwa itu termasuk dalam satwa yang terancam punah karena menghadapi ancaman dari pemburu satwa liar dan kelompok bersenjata.

"Anda lihat sendiri, mereka bisa jalan sepanjang satu atau dua meter dengan dua kali. Selain itu, mereka terbiasa dengan manusia. Mereka suka meniru dan melakukan apa yang orang-orang lakukan," kata Shamavu.

"Kami selalu bersama. Kami memberi makan, berjalan-jalan dengan mereka, kami menemani mereka di habitat alaminya, kami bertanggung jawab atas keamanan mereka. Karena itu mengapa gorila-gorila itu terbiasa dengan kami, penjaga mereka dan bukan yang lain. Tidak ada wartawan, pengunjung yang bisa membuat foto seperti ini."

Taman nasional itu ditutup tahun lalu setelah orang-orang bersenjata menculik turis dan membunuh seorang jagawana yang mencoba melindungi gorila dan dibuka kembali Februari tahun ini. Tapi kurang dari sebulan kemudian, pasukan milisi membunuh seorang jagawana lagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya