Dikira Menelepon Saat Nyetir, Pria yang Sedang Garuk Wajah Kena Tilang

Pria ini tak terima ditilang gara-gara menggaruk wajah namun dikira tengah menelepon sambil mengemudi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Mei 2019, 16:56 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2019, 16:56 WIB
Tilang Kendaraan Mobil
Ilustrasi Foto Tilang Mobil (iStockphoto)

Liputan6.com, Shandong - Seorang pria di timur China kena tilang, gara-gara kamera lalu lintas dengan sistem kecerdasan buatan menangkap gerak-geriknya tengah menggaruk wajah namun terlihat seperti menelepon.

Menurut Jilu Evening Post seperti dikutip dari BBC, Rabu (29/5/2019), pria bermarga Liu itu mengemudi pada Senin 28 Mei 2019 di Jinan, timur Provinsi Shandong saat mengangkat tangan untuk menggaruk wajah melewati kamera lalu lintas. Setelah itu, ia menerima surat tilang.

Ia kemudian menerima pemberitahuan yang menyebutkan dirinya telah melanggar hukum karena mengemudi sambil memegang telepon. Fotonya dalam pose seperti menelepon pun dilampirkan sebagai bukti pelanggarannya.

Dia kemudian diberitahu bahwa dia melanggar dua poin, dan juga diperintahkan untuk membayar denda 50 yuan atau sekitar Rp 104 ribu.

"Saya sering melihat orang mengemudi dan menyentuh kaki (orang lain)," katanya pada situs mikroblogging Sina Weibo.  "Tetapi pagi ini, karena menyentuh wajah, saya dianggap melanggar aturan! "

Pria yang tak disebutkan identitasnya itu kemudian membagikan foto bukti dirinya melanggar aturan, dan membawanya ke pihak berwenang karena tak ada yang membantunya.

Koran Global Times memberitakan bahwa otoritas lalu lintas kota sekarang telah membatalkan tilang, dan mengatakan kepadanya bahwa "sistem pengawasan lalu lintas secara otomatis mengidentifikasi gerakan pengemudi dan kemudian mengambil foto". Itulah sebabnya mengapa sentuhan wajahnya keliru dianggap tengah menelepon.

Prihatin

Tilang Kendaraan Mobil
Ilustrasi Foto Tilang Mobil (iStockphoto)

Sementara banyak netizen terhibur dengan kasusnya salah duga itu, beberapa lainnya juga menyuarakan keprihatinan mereka tentang tingkat pengawasan yang dilakukan terhadap mereka.

"Ini sangat memalukan," kata seseorang, "bahwa orang yang diawasi tidak memiliki privasi."

"Privasi orang China - bukankah itu masalah penting?" yang lain bertanya.

Ada lebih dari 170 juta kamera pengintai dan negara ini memiliki rencana untuk memasang 400 juta lebih lanjut pada tahun 2020.

Banyak yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan termasuk teknologi pengenalan wajah, dan sementara beberapa lainnya dapat membaca wajah dengan sederhana. Lain dapat memperkirakan usia, etnis dan jenis kelamin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya