Liputan6.com, Valetta - Bekas rumah Ratu Inggris di Malta, Villa Guardamangia, dijual dengan harga hampir 6 juta euro atau sekitar Rp 96 miliar.
Vila, yang terletak di pinggiran Ibu Kota Valletta, adalah satu-satunya tempat di luar Inggris yang pernah disebut Ratu Elizabeth II sebagai rumah.Â
Menurut laporan BBC, Rabu (12/6/2019), ia tinggal di sana antara tahun 1949 dan 1951, pada tahun-tahun awal pernikahannya dengan Pangeran Philip. Saat itu sang suami ditempatkan di Malta sebagai perwira angkatan laut.
Advertisement
Properti yang terdaftar masuk daftar Grade 2 --didefinisikan sebagai bangunan atau struktur di Inggris yang menarik perhatian dan perlu dilestarikan" -- ini sepertinya butuh perbaikan.
Bangunan tersebut terdaftar oleh agen real estat mewah, yang menggambarkannya sebagai "properti bergaya grand Palazzo yang luar biasa ... dengan nilai sejarah yang terdokumentasi."
Daftar itu menyebut properti seluas 1.560 meter persegi yang dibangun sekitar tahun 1900, menawarkan "banyak fitur arsitektur otentik", langit-langit tinggi, istal dan "berbagai ruang untuk tamu / pelayan".
"Properti ini merupakan konversi hebat dan akan menjadi tempat tinggal atau mungkin tempat komersial yang luar biasa," jelas daftar tersebut.
Sang Ratu Inggris dan suaminya tinggal di vila itu sebelum penobatannya. Saat itu rumah sewaan paman Pangeran Philip.
Simak video pilihan berikut:
Kenangan
Ratu Elizabeth disebutkan memiliki kenangan indah tentang masa itu di pulau Mediterania, saat hidup sebagai istri perwira angkatan laut.
"Mengunjungi Malta selalu sangat istimewa bagi saya. Saya ingat hari-hari bahagia di sini dengan Pangeran Phillip ketika kami pertama kali menikah," kata Ratu Elizabeth saat berkunjung ke negara itu pada 2015.
Perdana Menteri Malta Joseph Muscat pernah memberi pasangan kerajaan itu lukisan cat air dari properti tempat tinggal tersebut selama kunjungan.
Beberapa tahun belakangan properti Malta di tengah seruan untuk mengembalikan bangunan bobrok ke kejayaannya sebelumnya. Pemerintah dianggap harus merenovasi vila, sementara yang lain mengatakan pemilik pribadi harus memutuskan apa yang harus dilakukan.
Advertisement