Liputan6.com, Paris - Seorang pria bersenjata tak dikenal menyerang sebuah masjid di Kota Brest, Prancis bagian barat. Seorang imam dan satu jemaah lain terluka dalam insiden tersebut. Adapun pelaku dilaporkan bunuh diri usai melakukan penyerangan, kata polisi.
Motif untuk serangan itu tidak jelas. Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner memerintahkan keamanan diperketat di tempat-tempat ibadah di seluruh negeri sebagaimana dilansir dari The Publics Radio pada Jumat (28/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Penembak itu menembak dua orang kemudian melarikan diri dari tempat kejadian dengan mobil, menurut juru bicara kepolisian nasional. Penembakan itu terjadi di depan Mosquée Sunna de Brest, di Pantai Atlantik Prancis.
Polisi meluncurkan perburuan, tetapi tak lama kemudian menemukan mobil Renault Clio milik penyerang di daerah terdekat. Di samping kendaraan itu, terbaring jasad pelaku penembakan masjid. Ia menembak kepalanya sendiri, kata juru bicara kepolisian. Perburuan dibatalkan, karena polisi tidak mencurigai adanya oknum lain yang bertindak sebagai kaki-tangan pelaku.
Kedua korban luka telah dirawat di rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi "baik-baik saja," masih menurut sumber yang sama.
Salah satu korban adalah imam terkemuka Rachid Eljay, kata juru bicara kepolisian. Pihak berwenang tidak merilis rincian tentang identitas tersangka atau korban lainnya.
Kantor kejaksaan anti-terorisme Prancis mengatakan sedang mengevaluasi situasi dan apakah ada alasan untuk mencurigai motif teroris.
Â
Pelaku Bermodus Minta Foto
Imam Rachid El Jay diberondong oleh empat peluru, sementara seorang jamaah yang bersamanya menderita luka-luka akibat dua peluru, tetapi tidak ada laporan korban kritis, kata Dewan Perancis untuk Iman Muslim (CFCM).
"(El Jay) menderita dua luka peluru di perut dan dua di kaki. Sedangkan seorang jamaah yang sedang bersamanya terkena dua peluru di kaki," kata CFCM.
Wakil walikota Brest, Trabelsi Hosny mengatakan, imam itu keluar dari masjid bersama seorang temannya, ketika "sosok tidak dikenal meminta berfoto dengan sang pemuka agama."
Sosok tidak dikenal itu kemudian menembaki imam dan temannya, kata Hosny.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 sore waktu setempat, ketika beberapa tembakan terdengar di depan masjid.
Satu sumber kepolisian mengatakan tersangka penembak ditemukan tewas di daerah dekat bandara, sekitar 10 kilometer dari masjid, dengan luka tembak fatal di kepala yang diduga akibat bunuh diri.
Sumber itu juga mengatakan bahwa pria bersenjata meninggalkan dokumen tertulis di dekat tempat jasadnya ditemukan.
"Dia tidak diketahui polisi, tidak ada dalam arsip, dan tidak diketahui milik gerakan apa," kata sumber itu.
Polisi telah membuka penyelidikan, dengan kantor kejaksaan Paris mengatakan situasinya juga sedang diperiksa oleh pasukan anti-teror.
Advertisement
Keterangan Saksi
Apoteker Brest Thierry Ropars, yang memberikan pertolongan pertama kepada para korban, mengatakan "semuanya terjadi dengan sangat cepat".
"Saya mendengar enam atau tujuh tembakan dan ketika saya keluar dari apotek, saya melihat dua orang tergeletak, tidak jauh dari pintu masuk masjid, terluka di kaki dan perut," tambahnya.
Dia kemudian memberi tekanan pada luka tembak untuk "menghentikan mereka kehilangan terlalu banyak darah".
Abdallah Zekri dari CFCM mengatakan bahwa Rachid El Jay telah diancam oleh kelompok ISIS, "karena dia telah berpidato sesuai dengan nilai-nilai Republik".
Romain Caillet, seorang konsultan Prancis tentang masalah-masalah Islam, mengatakan bahwa Rachid El Jay telah "menjadi sasaran para militan dan kelompok-kelompok ultra-kanan karena video-video imam yang telah menjadi berita".