Selundupkan Narkoba Senilai Rp 1,2 Triliun, 4 Pria Inggris Diringkus Polisi Australia

Aparat kepolisian berhasil meringkus enam orang yang berusaha menyelundupkan obat-obatan terlarang di Australia dan Selandia Baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2019, 11:13 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2019, 11:13 WIB
Polres Jakarta Utara Ungkap Kasus Narkoba
Ilustrasi serbuk narkoba. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Queensland - Polisi Australia mengatakan bahwa ada enam orang yang ditangkap -- termasuk empat orang Inggris di antaranya-- yang ditahan di Australia dan Selandia Baru. Penangkapan ini merupakan jaringan dari sindikat organisasi kriminal di Inggris yang menyuplai methamphetamine dan serbuk methylenedioxymethamphetamine (MDMA). 

Dilansir dari BBC, narkoba yang disita di Selandia Baru diperkirakan bernilai 90 juta dolar atau sekitar Rp 1,2 triliun. Dana sebesar itu bisa digunakan untuk membuat 12 juta kapsul ekstasi. 

Polisi negara bagian Queensland mengatakan bahwa penangkapan ini adalah yang terbesar ketiga dalam sejarah penyelundupan Australia, serta obat-obatan tersebut memiliki tingkat kemurnian paling tinggi yang pernah disita di negara bagian tersebut.

Jaringan Sindikat Kriminal dari Inggris

Dirut BPR Rokan Hulu Simpan Narkoba di Tumpukan Batu Pekarangan Rumah
Sabu-sabu. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

Menurut polisi Queensland, mereka menangkap dua pria Inggris berusia 40 dan 51 tahun di Negeri Kanguru, seorang pria Australia berusia 26 tahun, serta seorang wanita Australia berusia 51 tahun.

Sedangkan di tempat berbeda, Polisi Selandia Baru menangkap dua pria Inggris lainnya yang berusia 49 dan 60 tahun di Auckland dengan barang sitaan methamphetamine seberat 200 kilogram. 

Polisi Australia mengatakan sindikat organisasi kriminal membuat mampu meraup keuntungan dari biaya yang ada di Negara Australia, dan bubuk terlarang tersebut ditujukkan untuk produksi kapsul serta pil yang kemudian akan dijual dan diedarkan ke seluruh Australia. 

Reporter: Hugo Dimas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya