Ilmuwan Terkejut, Gunung Berapi Purba Ditemukan di Bawah Benua Australia

Gunung berapi purba ditemukan tersembunyi di bawah Australia, seberapa aktif?

oleh Afra Augesti diperbarui 16 Agu 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2019, 09:30 WIB
Gunung Berapi Purba di Australia
Jauh di bawah inti Australia, pantulan seismik mengungkapkan gunung berapi yang terkubur sejak zaman dinosaurus. (Hardman et al / Jurrasic Research)

Liputan6.com, Melbourne - Sebuah lanskap bawah tanah kuno, yang 'dihuni' gunung berapi purba, telah ditemukan di bawah benua Australia. Posisinya yang tersembunyi membuat lokasi ini sukar didapati.

Tim penjelajah gabungan dari University of Adelaide dan University of Aberdeen di Skotlandia telah mengungkap sekitar 100 gunung berapi purba yang terkubur jauh di dalam Cekungan Cooper-Eromanga.

Basin tersebut, yang terletak di sudut timur laut Australia Selatan dan sudut barat daya Queensland, adalah wilayah penghasil minyak dan gas darat terbesar di Negeri Kanguru.

Namun, terlepas dari 60 tahun eksplorasi dan produksi minyak bumi di Australia, keberadaan aktivitas vulkanik di sana rupanya tidak pernah terdeteksi.

Para peneliti kemudian menggunakan teknik pencitraan bawah untuk mengidentifikasi sejumlah besar kawah vulkanik dan aliran lava, serta ruang magma yang menghidupi gunung-gunung ini.

Periset mengungkapkan, gunung berapi yang tumbuh pada periode Jurassic, antara 180 dan 160 juta tahun yang lalu, terkubur jauh di bawah ratusan meter batuan berlapis.

Padahal, Cekungan Cooper-Eromanga sekarang sudah kering dan tandus. Para ilmuwan mengatakan, di masa Jurassic, ada kawah dan celah yang memuntahkan abu dan lava panas ke udara.

Kawah dan celah ini dikelilingi oleh jaringan saluran sungai dengan danau besar dan rawa-rawa batu bara.

"Saat sebagian besar aktivitas vulkanik di Bumi terjadi pada batas lempeng tektonik, atau di bawah lautan Bumi, Jurassic World ini justru berkembang di dalam benua Australia," kata co-author Associate Professor Simon Holford, dari University of Adelaide.

"Penemuan ini kian meyakinkan kami bahwa masih banyak dunia vulkanik yang mungkin berada di bawah permukaan Australia, yang kurang dieksplorasi dan belum ditemukan," imbuhnya, seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (15/8/2019).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Banyak Aktivitas Vulkanik Tak Terdeteksi?

Pemandangan saat Lava Panas Menuruni Puncak Gunung Mayon Filipina
Pemandangan ketika lava panas keluar dari puncak Gunung Mayon yang berada di Kota Legazpi, Provinsi Albay, Filipina, Selasa (23/1). Gunung berapi paling aktif di Filipina ini mengeluarkan lava, abu, dan asap. (AP Photo/Bullit Marquez)

Selain itu, Holford mengatakan bahwa batuan sedimen yang ada di sana mengandung minyak, gas, dan air, yang secara ekonomi penting bagi Australia.

Namun, penemuan terbaru ini juga menunjukkan adanya banyak aktivitas vulkanik pada periode Jurassic daripada yang diperkirakan sebelumnya.

"Cekungan Cooper-Eromanga secara substansial telah dieksplorasi sejak penemuan gas pertama pada tahun 1963," ujar co-author Associate Professor Nick Schofield dari University of Aberdeen.

"Kami sekarang punya data tentang bawah tanah, tetapi, meskipun demikian, gunung berapi tersebut belum pernah bisa dipahami dengan baik sampai sekarang."

Mereka sekarang menamakan wilayah vulkanik tersebut sebagai "Warnie Volcanic Province", merujuk pada pemain kriket legendaris Australia, Shane Warne.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya