Nenek Senator AS Rashida Tlaib: Semoga Tuhan Hancurkan Donald Trump

Nenek dari politikus AS pertama yang berdarah Palestina mengutuk Donald Trump.

oleh Siti Khotimah diperbarui 19 Agu 2019, 12:01 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2019, 12:01 WIB
Donald Trump dalam safari politiknya di Biloxi, negara bagian Mississippi, pada November 2018 (AFP/Jim Watson)
Donald Trump dalam safari politiknya di Biloxi, negara bagian Mississippi, pada November 2018 (AFP/Jim Watson)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden AS Donald Trump beberapa waktu lalu sempat memberikan langkah kontroversial, mendukung keputusan Israel melarang dua senator AS, Rashida Tlaib dan Ilhan Omar, berkunjung ke Tel Aviv. Langkah Israel itu disebabkan sikap keduanya yang memboikot Israel.

Namun beberapa waktu setelahnya Israel kembali mengizinkan kedua politikus itu datang ke negaranya.

Meski saat ini dua wanita itu telah diperbolehkan datang ke Israel, namun hal itu tidak serta merta memadamkan emosi nenek Rashida Tlaib yang bernama Muftia Tlaib (90). Sang nenek telah mengecam Donald Trump dengan menggunakan bahasa Arab dalam sebuah wawancara di Tepi Barat yang diduduki Israel.

"Semoga Allah menghancurkannya," kata Muftia merujuk kepada Donald Trump seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (19/8/2019), menanggapi pernyataan sang presiden nyentrik AS bahwa dirinya 'beruntung tidak harus melihat cucunya.'

Sementara itu, meski saat ini Rashida Tlaib telah bisa berkunjung ke Israel, namun ia menolak tawaran itu. Ia menyebut, Israel telah berupaya memberlakukan pembatasan itu yang dimaksudkan untuk mempermalukannya.

 

Simak video pilihan berikut:

Twit Kontroversial Donald Trump

Presiden Amerka Serikat (AS) Donald Trump siap meluncurkan sanksi paling berat terhadap Iran, Senn, 5 November 2018  (AFP).
Presiden Amerka Serikat (AS) Donald Trump siap meluncurkan sanksi paling berat terhadap Iran, Senn, 5 November 2018 (AFP).

Pada Jumat malam, Trump sempat mengetwit hal yang sangat kontroversial.

"Tlaib dari Partai Republik menulis surat kepada para pejabat Israel dengan putus asa. Ia ingin mengunjungi neneknya. Izin diberikan dengan cepat, di mana Tlaib dengan menjengkelkan menolak persetujuan itu... Satu-satunya pemenang nyata di sini adalah nenek Tlaib. Dia tidak harus melihatnya (Rashida Tlaib) sekarang!" kicaunya dalam akun resmi pribadinya.

Mendengar hal itu, Muftia Tlaib menjawab: "Trump memberi tahu saya bahwa saya seharusnya senang Rashida tidak datang. Semoga Tuhan menghancurkannya (Donald Trump)".

"Saya senang jika dia datang, saya senang dia datang, agar neneknya menemuinya," lanjut Muftia, duduk di kebunnya di desa Beit Ur Al-Fauqa. 

Menurut penuturan paman dari Rashida, Bassam Tlaib, sang senator AS terakhir bertemu neneknya pada tahun 2006 lalu.

Jika Rashida datang, Bassam mengatakan "akan menyembelih domba... dan memberikan makanan favoritnya."

Rashida sendiri melihat neneknya sebagai ibu kedua, yang selalu mendukung langkahnya. Ia pun mengatakan telah berhutang kesuksesan kepada Muftia.

 

Rashida Tlaib Politikus AS Pertama yang Berdarah Palestina

Rashida Tlaib, sosok Muslimah Palestina pertama yang terpilih sebagai anggota Kongres AS (AP/Al Goldis)
Rashida Tlaib, sosok Muslimah Palestina pertama yang terpilih sebagai anggota Kongres AS (AP/Al Goldis)

Rashida Tlaib, seperti Ilhan Omar, adalah dua politikus muslim di Amerika Serikat. Mereka telah menyuarakan dukungan untuk gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) kepada Israel dan pro perjuangan Palestina.

Keduanya menentang pendudukan dan kebijakan Israel terhadap Palestina di Tepi Barat dan Gaza.

Rashida dan Ilhan adalah dua wanita Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres, dengan Rashida Tlaib yang lahir di Detroit adalah anggota kongres Palestina-Amerika pertama. Keduanya adalah anggota sayap progresif partai Demokrat dengan sering melancarkan kritik tajam terhadap Trump dan Israel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya