Capai Kompromi, Keluarga Putuskan Memakamkan Robert Mugabe di Kampung Halaman

Keluarga Robert Mugabe bersikeras agar mantan presiden Zimbabwe itu dimakamkan di kota kelahirannya di Distrik Zvimba di barat Harare.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Sep 2019, 09:55 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2019, 09:55 WIB
Mantan pemimpin Zimbabwe Robert Mugabe yang meninggal di usia 95 tahun. (AFP)
Mantan pemimpin Zimbabwe Robert Mugabe yang meninggal di usia 95 tahun. (AFP)

Liputan6.com, Harare - Mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe akan dimakamkan di kota asalnya di Zvimba. Demikian menurut sebuah pernyataan dari pemerintah setempat.

CNN melaporkan pada Jumat (27/9/2019) bahwa pengumuman tersebut menandai putaran terbaru berturut-turut atas perdebatan terkait tempat peristirahatan terakhir mantan pemimpin Zimbabwe tiga dekade itu.

Pemerintah awalnya mengatakan Robert Mugabe akan dimakamkan di monumen National Heroes Acre di ibu kota Harare. Namun, pihak keluarga tak setuju dengan rencana tersebut dan mengeluh pemerintah tidak berkonsultasi dengan mereka.

Keluarga Mugabe bersikeras agar mantan presiden Zimbabwe itu dimakamkan di kota kelahirannya di Distrik Zvimba di barat Harare.

Setelah pertikaian singkat, kedua belah pihak tampaknya mencapai kompromi, mengumumkan bahwa jasad Mugabe akan dibaringkan di peristirahatan terakhirnya di Zvimba, agar memungkinkan orang-orang di sana memberikan penghormatan, sebelum diangkut kembali ke Harare untuk dimakamkan di National Heroes Acre.

Namun, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Menteri Informasi Zimbabwe Paul Mangwana pada Kamis 26 September, keluarga telah menyatakan keinginannya untuk melanjutkan pemakaman Robert Mugabe di Zvimba.

"Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menghormati keinginan keluarga pahlawan yang telah meninggal, Pemerintah bekerja sama dengan keluarga Mugabe dalam posisi baru mereka," kata Mangwana dalam pernyataan itu.

Robert Mugabe meninggal awal bulan ini pada usia 95 tahun. Sosoknya dianggap sebagai pahlawan kemerdekaan, tetapi pemerintahannya selama 37 tahun membuat negaranya terpecah belah dan nyaris hancur.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

Konfirmasi Kematian dari Singapura

Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI (kredit: Kemlu.go.id)
Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI (kredit: Kemlu.go.id)

Singapore Ministry of Foreign Affairs (MFA) atau Kementerian Luar Negeri Singapura belakangan mengonfirmasi bahwa mendiang Robert Mugabe wafat pada Jumat 6 September 2019.

"Kementerian Luar Negeri menyatakan belasungkawa atas meninggalnya mantan Presiden Republik Zimbabwe pagi ini di Rumah Sakit Gleneagles di Singapura," kata MFA dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat yang dikutip dari Channel News Asia, Sabtu 7 September 2019.

"Mugabe meninggal sekitar pukul 10.40 pagi," kata seorang diplomat senior Zimbabwe.

Pihak kementerian saat ini tengah bekerja dengan Kedutaan Besar Zimbabwe di Singapura untuk mengatur agar jenazah almarhum Robert Mugabe dipulangkan ke Zimbabwe.

Mengetahui kabar duka tersebut, pihak Kementarian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia turut menyampaikan belasungkawanya.

"Indonesia conveys its deepest condolences on the passing of former President and founding father of the Republic of Zimbabwe, Robert Mugabe, in Singapore, at the age of 95," tulis akun @Kemlu_RI yang Liputan6.com kutip Minggu 8 September 2019.

Dalam ungkapan duka tersebut, Indonesia menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Robert Mugabe di usia 95 tahun.

Kematian Robert Mugabe sebelumnya diumumkan di akun Twitter resmi penerusnya di kursi kepimpinan negara, Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya