Bocah 2 Tahun Terjebak di Sumur, India Kerahkan Evakuasi Besar-besaran

Seorang bocah laki-laki berusia dua tahun jatuh dan tewas ke sebuah sumur di India dan terjebak selama tiga hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Okt 2019, 13:11 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2019, 13:11 WIB
Sujith Wilson (Liputan6.com/AFP)
Sujith Wilson, Bocah dua tahun yang tewas terjebak di lubang galian bor selama 3 hari (Liputan6.com/AFP)

Liputan6.com, India - Seorang bocah laki-laki berusia dua tahun jatuh ke sebuah sumur di India dan terjebak selama tiga hari. Anak itu ditemukan dalam keadaan tewas dan jasadnya dievakuasi petugas penyelamat secara besar-besaran.

Bocah tersebut bernama Sujith Wilson, ia keluar rumahnya untuk bermain bersama dengan teman-teman di dekat rumahnya di negara bagian Tamil Nadu. Ia iseng bermain di dekat sumur, dan mencelupkan kakinya ke dalam sumur bor sempit yang sudah tak terpakai pada Jumat, 25 Oktober 2019.

Peralatan pengeboran besar dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan pada Minggu, 27 Oktober 2019. Sebuah kamera juga diturunkan untuk melihat dan meyakini apakah Sujith masih hidup atau tidak dan sepertinya ia terjebak hanya pada kedalaman 10 meter.

Namun ternyata, ia tergelincir dan jatuh lebih dalam sekitar 30 meter. Pada Selasa, 29 Oktober pukul 03.00, tubuhnya berhasil ditarik keluar dari sumur menggunakan alat khusus.

J Radhakrishnan selaku pejabat di Tamil Nadu, mengatakan keputusan dibuat untuk mengekstrasi tubuh Sujith setelah bau mulai keluar dari sumur.

"Kami menemukan tubuhnya sudah sangat membusuk," jelasnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Bukan Kejadian yang Pertama

Lokasi Galian, Sujith Wilson Terjebak (Liputan6.com/AFP)
Sujith Wilson, Bocah dua tahun yang tewas terjebak di lubang galian bor selama 3 hari (Liputan6.com/AFP)

Jasad bocah tersebut dibawa ke rumah sakit distrik Tiruchirappalli oleh anggota badan tanggap bencana sosial, dan setelah otopsi singkat, jasad Sujith dikembalikan ke orangtuanya.

Sujith juga dimakamkan di pemakaman Puthur sekitar pukul delapan pagi, para pejabat dan menteri pemerintahan setempat juga hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Kemudian, lubang itu ditutup dengan semen dan disegel, untuk mencegah insiden itu terulang kembali.

Kasus ini adalah kasus kedua dalam empat bulan yang melibatkan seorang balita yang jatuh ke sumur yang ditinggalkan. Pada Juni, operasi penyelamatan dua hari gagal menyelamatkan seorang bocah lelaki di Punjab.

Kedua cerita itu diikuti oleh publik, banyak yang masih ingat kasus dramatis pada 2006 tentang seorang bocah laki-laki berusia enam tahun yang ditarik hidup-hidup dari sumur 20m setelah terperangkap selama 48 jam.

Perdana Menteri Narendra Modi dan pemimpin kongres oposisi utama Rahul Gandhi mengatakan lewat Twitternya, kalau mereka turut berbela sungkawa dan memberi dukungan untuk keluarganya.

Kejadian Tersebut Dijadikan Pelajaran

Ilustrasi-Jasad-Bayi
Ilustrasi jasad bayi

Kematian itu telah mempertajam kritik terhadap pihak berwenang karena gagal untuk bertindak atas masalah lubang bor yang tidak tertutup dan berbahaya, yang digunakan oleh petani dan warga untuk mengakses air tanah yang dalam dan kemudian ditinggalkan begitu mereka mengering.

Ketua menteri Tamil Nadu, Edappadi K Palanisamy, mengatakan pedoman sudah ada terkait dengan pemasangan dan pembongkaran sumur yang benar, dan mengancam "tindakan tegas" terhadap siapa pun yang tidak mengikuti aturan yang ada.

Dia mengatakan dia telah memerintahkan para pejabat untuk "bekerja siang dan malam untuk menyelamatkan anak itu" dan menyalahkan susunan tanah berbatu di sekitar lubang bor karena kegagalan upaya untuk menggali dan menjangkau anak itu. Media lokal melaporkan bahwa peralatan pengeboran minyak khusus menggali dalam jarak sekitar 10 m dari bocah itu sebelum mogok.

"Meskipun begitu, rintangannya, dengan bantuan para ahli, kami mencoba menyelamatkan Sujith. Saya patah hati setelah saya tahu bahwa Sujith meninggal," kata Palanisamy.

 

Reporter: Windy Febriana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya