Liputan6.com, Hisar Haryana - Seorang bocah laki-laki berusia 18 bulan jatuh ke dalam sumur sedalam 18,2 meter di Distrik Hisar Haryana, India pada Rabu 20 Maret 2019 malam waktu setempat. Beruntung nyawanya berhasil diselamatkan pada Jumat 22 Maret 2019 malam.
Dikutip dari laman hindustantimes.com, Sabtu (23/3/2019), Wakil Komisaris Hisar Ashok Kumar Meena mengatakan kondisi anak itu baik-baik saja setelah terjebak di lubang selama 47 jam.
Personel Angkatan Darat India dan Pasukan Penanggulangan Bencana Nasional (NDRF) India dan otoritas lokal terlibat dalam operasi penyelamatan itu.
Advertisement
Baca Juga
Mereka datang ke Desa Balsamand setelah Nadeem Khan jatuh ke sumur dekat rumahnya saat bermain pada Rabu malam.
Meena mengatakan petugas memasukan oksigen ke dalam lubang sumur bor sehingga bocah itu bisa bernapas dengan baik.
Upaya penyelamatan diawali dengan penggalian menggunakan alat berat untuk menggali sumur paralel sekitar enam meter dari lubang sumur bor, dilanjutkan dengan membuat terowongan ke titik bayi itu terjebak.
Setelah mencapai dekat dengan titik anak itu terjebak, penggalian dilakukan secara manual demi memastikan tidak ada tanah yang jatuh menimbun balita itu.
Nadim dilaporkan terjatuh ke dalam lubang sumur bor saat hendak memetik buah bersama beberapa temannya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bayi di India Ditemukan Tewas di Dalam Sumur
Nadeem Khan beruntung bisa segera diselamatkan. Namun bayi laki-laki di India ini bernasib malang. Bayi laki-laki India yang baru berusia 16 hari itu ditemukan tak bernyawa setelah tenggelam di dalam sumur.
Bayi itu bisa masuk ke dalam sumur setelah diyakini diculik oleh seekor monyet. Awalnya, bayi malang itu sedang tertidur di bawah kelambu rumahnya yang terletak di Odisha, India, Jumat, 30 Maret 2018.
Saat orangtuanya lengah, seekor monyet berjenis rhesus -- muka kemerah-merahan -- membawanya pergi.
"Ibu dari korban mengatakan bahwa ia sempat melihat si monyet mengambil anaknya. Namun, belum sempat mengambil tindakan, monyet itu lenyap di pandangan mata," ujar Polisi S M Baral.
"Setelah menerima laporan, kami langsung melakukan pencarian bersama dengan petugas hutan. Lalu, pada 1 April 2018, bayi itu sudah tak bernyawa," ia menambahkan.
Dikutip dari laman AsiaOne, menurut Baral, bayi itu meninggal karena asfiksia -- kondisi kekurangan oksigen pada pernapasan yang bersifat mengancam jiwa. Keadaan ini bila dibiarkan dapat mengakibatkan hipoksemia dan hiperkapnia yang disertai dengan metabolis asidosis.
"Bayi itu ditemukan dalam sumur. Dalam pemeriksaan tak ada bekas luka pada bayi," ujar Baral.
Monyet kerap menjadi ancaman bagi warga sekitar. Tak hanya menculik seorang bayi, pada Maret lalu sejumlah sekolah terpaksa ditutup di Distrik Kendrapada di Odisha, India karena serangan monyet.
Pada bulan yang sama, seorang pegawai pemerintahan juga meninggal dunia akibat cedera kepala. Kala itu seekor monyet mendarat di kepalanya setelah terjun dari atas pohon.
Meskipun dihormati di negara mayoritas Hindu, monyet adalah ancaman bagi banyak orang yang tinggal di perkotaan. Sebab, monyet mencemari taman, kantor hingga atap rumah penduduk di India.
Advertisement