Liputan6.com, Austin - Seorang profesor di sebuah perguruan tinggi Texas sedang viral di media sosial setelah menggendong anak dari seorang mahasiswanya saat mengajar, demi 'menyelamatkan' muridnya itu saat sedang meninjau pra-ujian.
Haley Yates menguggah foto yang menunjukkan Barbie Hicks, seorang pengajar di San Jacinto College, yang sedang menggendong bayi Alayia yang terpaksa dibawa masuk ke kelas oleh ibunya, Andrea.
Baca Juga
"Setelah keluar dari kerja shift 10 jam dan menjemputnya (Alayia), saya harus langsung pergi ke kelas dan saya terlambat 45 menit, karena kelas dimulai tepat waktu. Profesor saya mengambil Alayia dari tangan saya dan tetap mengajar, katanya agar saya dapat meninjau pra-ujian. Saya bersyukur," tulis Andrea melaui Twitter, dikutip dari UPI.com, Rabu (27/11/2019).
Advertisement
After getting off a 10 hour shift and picking her up, I had to go straight to class 45 minutes late because class starts exactly the time I get off. My professor took her from my hands and taught class so I would be able to review before our test. I’m forever grateful ❤️ pic.twitter.com/Myhuv5cFRo
— 🌸 (@dawnyates_) 22 November 2019
Sementara itu, anak perempuan Hicks mengatakan bahwa ibunya, yang juga mengajar matematika di Angleton High School, memahami perjuangan dalam menyeimbangkan pendidikan, pekerjaan, dan pengasuhan anak.
"Dia tahu bagaimana rasanya tidak memiliki pengasuh anak pada saat dibutuhkan," ujar putrinya Hicks. "Aku tidak tahu bagaimana dia melakukannya, tetapi dia berhasil membuat mimpinya menjadi kenyataan dan sekarang, di sini dia mencoba untuk membuat mimpi orang lain menjadi kenyataan."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PM Selandia Baru Ajak Bayi ke Sidang Umum PBB
Cerita lain tentang anak yang dibawa orangtuanya dalam sebuah acara besar juga pernah dilakukan oleh Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.
Ia telah menciptakan sejarah baru sebagai pemimpin wanita pertama yang menghadiri pertemuan Sidang Umum PBB dengan mengajak bayi yang baru dilahirkannya.
PM Ardern muncul bersama anak perempuannya di markas PBB di New York pada Senin malam waktu setempat, 24 September 2018. Ia terlihat sempat bermain dengan buah hatinya sebelum memberikan pidato di pertemuan perdamaian Nelson Mandela.
Ketika dia berpidato, mitra rumah tangganya, Ardern Clarke Gayford, adalah sosok yang menggendong bayi bernama Neve Te Aroha tersebut.
Sang perdana menteri berkomitmen untuk menyusui putrinya secara eksklusif, di mana berarti Neve harus bepergian bersamanya ke New York selama enam hari, selama berlangsungnya agenda Sidang Umum PBB.
Diwawancarai oleh acara Today di jaringan stasiun televisi NBC, tentang bagaimana memimpin Selandia Baru di kala berstatus ibu menyusui dan kondisi Neve dalam penerbangan 17 jam ke New York, Ardern menjawab dengan tawa dan berkata, "Rasanya pada saat itu, saya bukan sedang dalam tugas memimpin negara, tapi menjaga bayi saya tetap tenang."
Ia mengatakan telah meminta maaf sebelumnya kepada sesama penumpang karena sesekali tangisan Neve cukup menggangu "kedamaian di dalam kabin pesawat".
"Menjadi orangtua dan perdana menteri dalam waktu bersamaan telah memenuhi harapan saya, tapi kebahagiaan untuk selalu dekat dengan Neve benar-benar sulit diungkapkan bagaimana rasanya," jelasnya dengan bangga.
Advertisement