Liputan6.com, Washington D.C - Tokoh Partai Demokrat terkemuka di Kongres AS, Nancy Pelosi, telah menulis surat kepada Presiden Donald Trump yang berisi undangan untuk memberikan pidato kenegaraannya pada 4 Februari, di tengah pertempuran pemakzulan partisan yang terjadi saat ini.
Pidato tahunan tersebut akan dilakukan selama atau segera setelah persidangannya di Senat, di mana ia kemungkinan akan dibebaskan. Demikian mengutip dari BBC, Sabtu (21/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ketua DPR Pelosi mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa dia akan "dimakzulkan selamanya, terlepas apa pun yang dilakukan Senat".
Baik pihak Demokrat maupun Republik masih belum menyepakati kapan sidang Senat mendatang akan berlangsung.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Apa Isi Suratnya?
Surat yang dikirim oleh Pelosi pada Jumat, 20 Desember 2019 dimulai dengan pengingat kepada Trump tentang "pemisahan kekuasaan" yang diabadikan dalam Konstitusi AS.
Tiga pilar penting dalam Konstitusi AS, yakni yudisial, eksekutif, dan legislatif, katanya adalah sederajat yang bertindak sebagai alat pengawasan terhadap satu sama lain.
"Dalam semangat untuk menghormati Konstitusi kami, saya mengundang Anda untuk menyampaikan pidato kenegaraan," tulisnya, seraya menambahkan, "Terima kasih atas perhatian Anda pada masalah ini".
Juru bicara Gedung Putih, Hogan Gidley mengatakan bahwa Trump telah menerima undangan untuk berpidato.
Seorang anggota partai Republik terkemuka di kongres AS, Senator Texas John Cornyn, bereaksi terhadap undangan tersebut dengan tagar "#somanymixedsignals".
"Kurasa dia berharap Trump masih ada di kantor kalau begitu," tulisnya dalam akun Twitter resmi.
Advertisement