Kata WHO soal Kesiapan Indonesia Hadapi Virus Corona

Hingga saat ini, patut disyukuri bahwa virus Corona masih belum terkonfirmasi secara positif di Indonesia. Namun, dalam mempersiapkan segala kemungkinan terburuk, siapkah Indonesia menghadapinya?

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 28 Jan 2020, 15:21 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2020, 15:21 WIB
Dr Navaratnasamy Paranietharan, perwakilan WHO di Indonesia.
Dr Navaratnasamy Paranietharan, perwakilan WHO di Indonesia. (Liputan6.com/ Benedikta Miranti T.V)

Liputan6.com, Jakarta - Merebaknya Virus Corona ke banyak negara, termasuk Indonesia hingga saat ini, menjadi suatu hal yang patut disyukuri. Lantaran, virus ini dapat menular dengan sangat cepat, mematikan, dan belum ada vaksin untuk mengobatinya. 

Namun, dalam hal ini bukan berarti bahwa pihak Indonesia bisa santai dan diam saja. Pemerintah harus tetap bersiaga dan berjaga-jaga untuk segala kemungkinan terburuk dari ini. 

Perwakilan WHO di Indonesia, Dr Navaratnasamy Paranietharan, pun memberi penilaian mengenai kesiapan Indonesia dalam menangani kasus ini. 

Ia menyampaikan bahwa dalam menghadapi situasi pandemik, Indonesia telah melakukan pemeriksaan kesehatan di sekitar 135 titik sejak 10 hari yang lalu. Hal ini tak hanya dilakukan di bandara, tetapi juga di darat dan pelabuhan, di mana alat pemindai suhu tubuh digunakan bagi siapa  pun yang memasuki wilayah Indonesia. Cara yang telah diterapkan ini menjadi bagian dari persiapan kapasitas regulasi kesehatan secara internasional. 

"Jadi pengecekan terus dilakukan. Anda memiliki sistem peringatan dan respons dini yang berfungsi di negara ini. Anda memiliki ratusan fasilitas di berbagai bagian negara yang dapat mengakses kasus rujukan dan mengelola kasus ini dengan cara yang sangat tepat, dengan ukuran pengendalian pencegahan infeksi yang sangat tepat," ujar perwakilan badan kesehatan PBB itu ketika ditemui pada Selasa, 28 Januari 2020.

Ia menambahkan bahwa dengan kesiapan sistem yang sudah ada, Indonesia dinilai siap untuk merespons situasi ini. 

Namun, pada akhirnya, semua akan tetap tergantung pada jumlah kasus yang terjadi. Melihat apa yang sedang terjadi di China saat ini, di mana kasusnya sudah mencapai lebih dari 4.400 kasus, hal itu menjadi tidak terkendali dan mulai berubah menjadi salah satu sifat dari wabah.

"Kami dari WHO menilai Indonesia sudah berada di jalan yang benar dalam hal kesiapan dan menyiapkan kegiatan persiapan. Ini juga tergantung juga pada jumlah kasus yang kita terima di Indonesia dan seberapa besar wabahnya," katanya lagi. 

 

Kenapa WHO Belum Deklrasikan Status Darurat?

[Fimela] Virus Corona
Ilustrasi mengenakan masker untuk mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh | unsplash.com/@anikolleshi

Komite Regulasi Kesehatan Internasional telah melakukan pertemuan pada seminggu yang lalu. Ketika pertemuan tersebut digelar, baru ada beberapa kasus yang dilaporkan di China.

Para ahli pun menganalisis kasus-kasus tersebut untuk melihat apakah mereka akan mendeklarasikan ini menjadi status darurat kesehatan publik. Namun, WHO masih menilai bahwa belum ada informasi yang cukup untuk membuat keputusan tersebut pada saat itu.

"Jadi itu adalah kenapa saat itu belum dideklarasikan. Tapi, komite ini akan kembali melakukan pertemuan segera dan pada saat itu mereka akan mengulas informasi terkini dan berdasarkan informasi itu mereka akan memutuskan apakah akan mendeklerasikan ini sebagai status darurat atau tidak," kata Paranietharan.

Wajarkah jika Indonesia juga Khawatir?

Petugas di Bandara Soekarno-Hatta mengenakan masker. Langkah itu sebagai upaya menghindari penyebaran Virus Corona.
Petugas di Bandara Soekarno-Hatta mengenakan masker. Langkah itu sebagai upaya menghindari penyebaran Virus Corona. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

"Saya pikir semua orang harus waspada dan saya pikir Kementerian Kesehatan sudah membuat paduan yang baik bagaimana mengurangi risiko terjangkit virus Corona, seperti mencuci tangan dan menjauhi orang-orang yang sakit dan memastikan langkah yang tepat telah diambil," ungkapnya sebagai perwakilan WHO.

Langkah-langkah tersebut ia katakan baik sebagai suatu bentuk pencegahan dan antisipasi.

"Sekarang akan menjadi bodoh bagi kita untuk mengatakan tidak ada yang harus khawatir tentang hal ini dan terus lanjutkan kehidupan sehari-hari dan tidak usah mengkhawatirkan hal ini, tidak," tegasnya.

Ia terus mengimbau pada masyarakat untuk mengikuti anjuran dan panduan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun atau dengan desinfektan alkohol serta menjaga kesehatan demi mencegah masuknya virus apa pun, bukan hanya corona. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya