Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kematian yang disebabkan oleh epidemi Virus Corona baru dari China kini melonjak menjadi 725 pada Sabtu 8 Februari (pukul 18.47). Angka tersebut melampaui korban dari wabah SARS di daratan Tiongkok dan Hong Kong hampir dua dekade lalu.
Jumlah korban sekarang sudah lebih tinggi daripada virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) di Tiongkok dan Hong Kong. Saat itu mencapai 650 orang yang meninggal pada 2002-2003. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (8/2/2020).
Namun, korban global untuk SARS, penyakit yang berasal dari satu keluarga yang sama dengan Virus Corona baru, masih tetap lebih tinggi pada angka lebih dari 770 kematian.
Advertisement
Dalam pembaruan hariannya, komisi kesehatan juga mengkonfirmasi 3.399 kasus baru. Sekarang ada lebih dari 34.500 infeksi yang dikonfirmasi di seluruh negeri.
China telah berjuang untuk menahan penyebaran virus saat ini, meskipun telah menempatkan sekitar 56 juta orang di bawah isolasi efektif di Hubei dan ibu kota provinsi, Wuhan.
Kota-kota lain yang jauh dari pusat epidemi juga telah mengambil sejumlah langkah-langkah seperti menjaga supaya orang-orang tetap berada di dalam rumah serta membatasi mereka meninggalkan rumah.
Virus ini telah menyebar ke lebih dari 20 negara, sehingga mendorong beberapa pemerintah untuk melarang kedatangan dari Tiongkok dan mendesak warganya untuk menghindari bepergian ke negara itu. Bahkan, beberapa sudah merekomendasikan warganya untuk meninggalkan wilayah China.