Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kementerian Kesehatan Malaysia mengkonfirmasi ada 28 kasus COVID-19 baru pada Jumat 6 Maret 2020. Konfirmasi terbaru menjadikan jumlah total kasus positif di Negeri Jiran berjumlah 83 orang.
Dikutip dari laman Channel News Asia Sabtu (7/3/2020) dalam sebuah pernyataan, Direktur Jenderal Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan semua pasien telah dirawat di rumah sakit.
Advertisement
Baca Juga
Hal itu dilakukan untuk perawatan lebih lanjut, dan pelacakan kontak untuk kasus-kasus baru.
"Dengan tambahan kasus positif terbaru, rinciannya adalah 65 warga Malaysia, 15 warga negara Tiongkok, dan tiga dari Amerika Serikat, Jepang, dan Italia.
Tak hanya Malaysia, negara lain yang baru-baru ini mengonfirmasi kasus Virus Corona yaitu Italia. Bahkan otoritas di negera ini melaporkan ada kematian baru sebanyak 41 orang.
Dengan angka ini, total kematian akibat Covid-19 di Italia mencapai 148 orang. Italia menjadi negara di Eropa yang dengan angka penyebaran tertinggi.
Jumlah kasus Virus Corona terus melonjak. Mulanya 769 kasus. Dan kini sudah mencapai 3.858 kasus dalam dua minggu terakhir.
Dengan angka terbaru ini, Italia memiliki kematian terbanyak kedua di belakang China, tempat virus baru terdeteksi pertama kali pada akhir tahun lalu.
22 wilayah Italia sekarang telah terpengaruh, dengan data yang menunjukkan virus telah mencapai Lembah Aosta di perbatasan Prancis.
Jumlah pasien COVID-19 yang menerima perawatan intensif juga meningkat menjadi 351 dari 295 pada hari Rabu kemarin.
Pemerintah telah melakukan tindakan yang bertujuan membendung penyebaran Virus Corona yang semakin cepat.
Semua sekolah dan universitas telah ditutup hingga 15 Maret, membuat 8,5 juta siswa berada di rumah.
Pertandingan sepak bola dan acara olahraga lainnya juga dihentikan. Pemerintah Italia juga meluncurkan rencana penyelamatan ekonomi € 7,5 miliar (US $ 8,4 miliar) untuk menangani dampak virus baru.
Simak video pilihan berikut:
Upaya Menaikkan Defisit
Paket stimulus akan digunakan terutama untuk "meningkatkan sumber daya yang ditujukan untuk layanan kesehatan, perlindungan sipil dan penegakan hukum," kata Menteri Keuangan Italia Roberto Gualtieri.
Uang itu juga akan membantu "mendukung pendapatan (keluarga) dan" mendukung langkah-langkah untuk bisnis dan sektor dipengaruhi oleh langkah-langkah penahanan, "kata Gualtieri.
Stimulus akan memaksa pemerintah untuk menaikkan defisit 2020 sebesar 0,3 persen dari produk domestik bruto.
Roma telah memberi tahu Komisi Eropa di Brussels tentang pengeluaran defisit ekstra.
Para pejabat Italia mengatakan mereka berharap Brussels menyetujui langkah itu.
Advertisement