4 Pertanda Anda Terlalu Banyak Minum Air

Mengonsumsi air dalam jumlah yang terlalu berlebihan juga tidak disarankan. Bukan manfaat yang Anda rasakan, melainkan hal sebaliknya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Mar 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi Minum Air Putih
Ilustrasi Minum Air Putih (iStock Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Minum air delapan gelas dalam satu hari adalah ukuran yang disarankan dokter agar tidak dehidrasi dan memenuhi asupan air dalam tubuh.

Sebab, mengonsumsi air punya manfaat luar biasa. Seseorang akan memiliki kulit yang sehat hingga membuang racun dalam tubuh.

Namun di sisi lain, mengonsumsi air dalam jumlah yang terlalu berlebihan juga tidak disarankan. Bukan manfaat yang dirasakan, melainkan hal sebaliknya.

Lalu, apa saja tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Anda sudah cukup banyak minum air dan pertanda untuk berhenti sementara waktu mengonsumsi air? Berikut ulasannya seperti dikutip dari laman prevention.com, Jumat (6/3/2020):

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Saat Sedang Makan Besar

Ilustrasi Anak Minum Air Putih (iStockphoto)
Anak Bisa Terkena Batu Ginjal karena Kurangnya Asupan Cairan Padahal Anak Senang Bermain (Ilustrasi/iStockphoto)

Ini adalah salah satu cara paling sederhana untuk mengurangi beberapa kalori: Minumlah segelas air sebelum makan (atau ketika rasa lapar melanda).

Dengan cara itu, Anda secara alami akan makan sedikit lebih sedikit karena cairan itu sudah mengambil ruang di lambung Anda.

Tetapi untuk alasan yang sama, minum terlalu banyak air sebelum atau selama makan berat dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Minum lebih banyak air hanya akan membuat Anda merasa lebih buncit.

 

2. Setelah Berolahraga

Ilustrasi Minum Air Putih
Ilustrasi Minum Air Putih (iStock Photo)

Ini sangat jarang terjadi, tetapi meminum air terlalu banyak bisa membuat kesehatan Anda berisiko.

Salah satu risiko terlalu banyak minum adalah bisa menenggelamkan keseimbangan garam alami tubuh Anda.

Bisa menjadi terlalu rendah natrium, suatu kondisi yang dikenal sebagai hiponatremia. Seorang atlet mungkin tergoda untuk terus minum sepanjang maraton (atau setelahnya), yang menyebabkan pembengkakan sel yang dapat menyebabkan mual, muntah, kejang, dan bahkan kematian.

 

3. Saat Air Seni Terlalu Bening

Air mineral
Ilustrasi air putih. (pexels.com/CC0 License).

Bagaimana Anda mengetahui bahwa sudah cukup air?

Lupakan aturan "8 gelas sehari", tetapi lihatlah di warna air seni Anda di toilet. Jika Anda melihat warna limun ringan, Anda telah mencapai status hidrasi optimal.

Jika Anda hanya melihat urin yang bening di dalam mangkuk, Anda mungkin dapat mengurangi sedikit asupan air. Kuning gelap bisa menjadi pertanda saatnya untuk minum.

4. Saat Aktivitas Padat

air putih
ilustrasi air putih/Photo by Daria Shevtsova from Pexels

Kita kehilangan elektrolit, seperti kalium dan natrium, melalui keringat. Jika Anda benar-benar berkeringat, Anda harus mengganti nutrisi penting tersebut, yang tidak ditemukan dalam air putih.

Namun, air terlalu banyak jangan dilakukan di sela-sela kegiatan itu. Sebab, Anda bisa menjadi kembung dan ruang gerak jadi sedikit.

Setelah melakukan aktivitas padat itu, Anda mungkin bisa mendapatkan dorongan yang sama dari air kelapa, yang secara alami memiliki tinggi kalium, magnesium, natrium, dan vitamin C tanpa kalori yang banyak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya