Mundur Akibat Virus Corona COVID-19, Olimpiade Tokyo Mulai pada 23 Juli 2021

Tanggal baru Olimpiade Tokyo sudah diumumkan. Acara mundur setahun akibat Virus Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 31 Mar 2020, 08:40 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2020, 08:40 WIB
Cincin Olimpiade Raksasa Mejeng di Tokyo
Sejumlah orang makan di restoran hotel ketika kapal tongkang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Liputan6.com, Tokyo - Panitia Olimpiade memutuskan bahwa Olimpiade Tokyo akan terlaksana pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Selanjutnya, Paralympic Games akan mulai pada 24 Agustus hingga 5 September.

Olimpiade musim panas ini sejatinya dimulai pada musim panas mendatang di Tokyo. Penundaan ini merupakan langkah bersejarah yang diakibatkan epidemi Virus Corona (COVID-19).

Dilansir kantor berita Kyodo, Selasa (31/3/2020), tanggal baru ini diumumkan seminggu setelah pemerintah Jepang dan panitia Olimpiade setuju untuk menunda acara prestisius ini.

"Penundaan yang pertama kali terjadi ini membawa banyak tantangan dan masalah. Tetapi saya yakin keputusan tanggal baru secara cepat akan membuat kita bisa mempercepat persiapan," ujar Yoshiro Mori, presiden komite Olimpiade Tokyo.

Sebelumnya, sempat ada gagasan melaksanakan Olimpiade Tokyo pada musim semi. Keputusan musim panas tetap dipilih karena notabene musim liburan, sehingga memudahkan orang menjadi penonton atau sukarelawan.

CEO panitia Olimpiade Tokyo, Toshiro Muto, meyakinkan bahwa rangkaian acara tidak akan berubah drastis dari jadwal awal. Panitia juga memastikan agar Olimpiade 2021 tak bertabrakan dengan acara olahraga internasional lain.

Internasional Olympics Committee (IOC) menyambut positif tanggal baru Olimpiade Tokyo. Mereka optimistis tantangan baru ini dapat dilewati bersama.

"Saya percaya bahwa dengan bekerja bersama dengan komite penyelenggaraan Tokyo 2020, pemerintah metropolitan Tokyo, pemerintah Jepang, dan semua pemangku kepentingan, kami bisa mengatasai tantangan yang sebelumnya tak pernah terjadi ini," ujar Presiden IOC Thomas Bach.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Respons Menpora Terkait Masalah Penundaan Olimpiade Tokyo 2020

Soal PON Papua 2020, Menpora: Kita Lihat Perkembangan Situasi Pandemi COVID-19
Menpora Zainudin Amali.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali mengatakan pihaknya tentu menerima keputusan ini dari IOC yang memiliki otoritas tertinggi tentang pelaksanaan olimpiade dan itu hasil pembicaraan dari Perdana Menteri Jepang dan Presiden IOC Thomas Bach.

"Kita berharap dengan penundaan ini maka negara-negara peserta tentu sudah mengetahui termasuk kita, dan untuk cabang-cabang yang kita persiapkan baik yang sudah lolos maupun yang harua mengikuti beberapa kegiatan kompetisi otomatis berhenti dan kita menunggu tahun 2021," katanya.

Perubahan jadwal Olimpiade Tokyo membuat tahun 2021 akan menjadi tahun tersibuk bagi olahraga Indonesia.

"Memang bagi kita Indonesia memang agak berat ini karena di tahun 2021 di dalam negeri ada pelaksanaan Piala Dunia U-20 tahun 2021, dan juga kita akan mengikuti SEA Games di Vietnam 2021 berbarengan dengan itu kita juga harus mempersiapkan diri mengikuti Olimpiade 2021 tahun 2021 itu adalah tahun tersibuk buat olahraga Indonesia," tambahnya.

Menpora optimistis bangsa Indonesia bisa menjalankan dengan baik, meskipun harus menghadapi pembengkakan anggaran.

"Tetapi saya masih optimis bahwa kita bisa mengikuti semuanya itu dengan baik, ya memang ini bersekuensi terhadap pembengkakan anggaran kita yang harusnya sudah selesai tahun 2020 ini tetapi karena ditunda maka pelatnas walaupun intenaitasnya tidak terlalu tinggi lagi sebagaimana kita dekat-dekat Olimpiade Tokyo 2020 ini tetapi kita harus melakukan pelatihan jangka panjang untuk kegiatan-kegiatan yang akan kita hadapi kedepan itu," jelasnya.

Dampak pademi corona, pelatnas pun tidak segencar tahun-tahun sebelumnya. Beberapa rencana try out ke luar negeri harus dibatalkan atau diundur.

"Kemudian juga untuk latihan-latihan yang mengundang tim-tim luar negeri juga terpaksa harus kita tiadakan, dan sekarang ini para pelatih hanya menjaga kebugaran para atlet supaya tidak terlalu drop. Jadi di tengah-tengah pandemi Corona ini pelatnas harus tetap berjalan walaupun slow down dan kita harapkan tidak terlalu berpengaruh terhadap persiapan para atlet kita," ujar Menteri kelahiran Gorontalo ini.

"Sekali lagi saya berharap dukungan kita semua terhadap keputusan dari IOC ini akan menjadi pegangan bagi kita semua. Tentu saya akan bicara dengan NOC Indonesia, CdM bagaimana membuat perencanaan-perencanaan selanjutnya untuk persiapan kita di even-even kedepan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya