Liputan6.com, Jakarta - Penyakit akibat Virus Corona jenis baru atau COVID-19 yang saat ini melanda dunia belum mereda. Walaupun kasus baru telah terus mengalami penurunan di tempat asalnya, China, virus justru sedang bertumbuh subur di negara lainnya dan kini telah tercatat lebih dari 1.300.000 kasus di dunia.
Semua orang kini tentu bertanya-tanya, "kapan ini semua akan berakhir?"
Advertisement
Berbagai prediksi dari ilmuwan seluruh dunia pun kemudian muncul, masing-masing memperhitungkan kapan pandemi Virus Corona jenis baru ini akan segera berakhir. Namun untuk saat ini, jawabannya jelas masih abu-abu.
Kendati demikian, sejumlah prediksi tentang apa yang akan terjadi usai pandemi berakhir sudah ada.
Melansir laman Forbes, Selasa (7/4/2020), berikut adalah 9 hal yang diprediksi akan terjadi di dunia usai pandemi Virus Corona COVID-19 berakhir:
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Lebih Banyak Interaksi Tanpa Kontak
Ada masanya ketika kita masih terkesan dengan inovasi teknologi layar sentuh dan kemampuannya. Namun kini, COVID-19 telah membuat kita memiliki reaksi yang berbeda ketika harus menyentuh suatu permukaan. Kita kini sadar bahwa segala permukaan bisa saja menjadi sumber penyebaran virus.
Maka dari itu, keadaan dunia usai pandemi berakhir, diperkirakan kita akan melakukan sentuhan permukaan yang lebih minim. Kemungkinan, teknologi akan terus berevolusi dan memaksimalkan perintah suara ataupun sensor wajah.
Sebelum pandemi, muncul banyak opsi pembayaran tanpa kontak melalui perangkat seluler. Namun, dengan bertambahnya orang yang ingin membatasi apa yang mereka sentuh, opsi untuk membayar barang dan jasa yang tidak memerlukan kontak fisik kemungkinan akan mendapatkan daya tarik lebih besar.
Mesin yang menggunakan sensor wajah sudah digunakan saat ini untuk sejumlah kegiatan seperti membayar barang di toko-toko.
Advertisement
2. Infrastruktur Digital Akan Semakin Kuat
COVID-19 menyebabkan orang beradaptasi dengan bekerja dari rumah, sendirian.
Ini juga memaksa kita untuk menemukan solusi digital untuk melakukan pertemuan, kegiatan belajar mengajar, latihan, dan lebih banyak kegiatan ketika kita berada di rumah.
Hal ini pun memungkinkan banyak dari kita untuk melihat kemungkinan untuk melanjutkan beberapa praktik ini di dunia pasca-COVID-19. Mungkin saja nantinya, banyak orang berencana untuk mengurangi perjalanan dan sebagai gantinya melakukan pertemuan secara online. Ataupun bagi anak-anak, mereka akan menemukan cara belajar yang lebih efisien dengan menggunakan teknologi.
3. Pemantauan yang Lebih Baik Menggunakan IoT dan Big Data
Ada fenomena bahwa kekuatan data dalam pandemi secara real-time lebih akurat. Pelajaran yang muncul dari pengalaman ini akan menginformasikan bagaimana kita dapat memantau pandemi di masa depan dengan menggunakan internet teknologi dan Big Data.
Aplikasi nasional atau global dapat menghasilkan sistem peringatan dini yang lebih baik karena dapat melaporkan dan melacak siapa yang menunjukkan gejala wabah.
Data GPS kemudian dapat digunakan untuk melacak di mana orang yang terpapar dan dengan siapa mereka berinteraksi untuk menunjukkan penularan. Setiap upaya ini memerlukan implementasi yang hati-hati untuk melindungi privasi individu dan untuk mencegah penyalahgunaan data tetapi menawarkan manfaat besar untuk lebih efektif memantau dan mengatasi pandemi di masa depan.
Advertisement
4. Pengembangan Obat yang Diaktifkan AI
Semakin cepat kita dapat membuat dan menggunakan obat yang efektif dan aman untuk mencegah COVID-19 dan virus di masa depan, semakin cepat virus dapat teratasi.
Kecerdasan buatan adalah mitra yang ideal dalam pengembangan obat karena dapat mempercepat dan melengkapi upaya manusia. Realita saat ini akan menginformasikan upaya masa depan untuk memanfaatkan AI dalam pengembangan obat.
5. Telemedicine
Sudahkah Anda menerima email dari profesional kesehatan Anda bahwa mereka terbuka untuk konsultasi jarak jauh atau konsultasi virtual?
Untuk membatasi lalu lintas di rumah sakit dan kantor praktisi perawatan kesehatan lainnya, banyak yang menerapkan atau mengingatkan pasien mereka bahwa konsultasi dapat dilakukan melalui video.
Daripada bergegas ke dokter atau pusat kesehatan, perawatan jarak jauh memungkinkan layanan klinis tanpa kunjungan langsung.
Beberapa penyedia layanan kesehatan telah mencoba upaya iini sebelum COVID-19, tetapi minat telah meningkat sekarang karena jarak sosial diamanatkan di banyak bidang.
Advertisement
6. Belanja Online Akan Makin Marak
Bisnis yang tidak memiliki opsi online menghadapi kehancuran finansial, dan mereka yang memiliki kemampuan mencoba meningkatkan penawaran.
Setelah COVID-19, bisnis yang ingin tetap kompetitif akan mencari cara untuk memiliki layanan online bahkan jika mereka mempertahankan lokasi yang kokoh, dan akan ada peningkatan pada sistem logistik dan pengiriman untuk mengakomodasi lonjakan permintaan apakah itu dari preferensi pembeli atau pandemi masa depan.
7. Meningkatnya Ketergantungan pada Robot
Robot tidak rentan terhadap virus.
Entah untuk apa mereka digunakan, mulai dari mengirimkan bahan makanan atau menjalankan produksi di pabrik, perusahaan menyadari bagaimana robot dapat mendukung kegiatan manusia dan memainkan peran penting dalam dunia pasca-COVID-19 atau selama pandemi di masa depan.
Advertisement
8. Banyaknya Acara Digital
Penyelenggara dan peserta acara langsung yang terpaksa beralih ke digital menyadari ada pro dan kontra dari keduanya.
Selama pandemi ini, banyak musisi dunia hingga nasional yang menghibur penggemarnya secara digital. Mulai dari Chris Martin, John Legend hingga Rossa atau Vidi Aldiano yang kerap mengadakan konser di rumah.
Kemungkinan setelah pandemi, banyak penyelenggara acara menyadari potensi acara digital seperti yang banyak dilakukan saat ini.
9. Meningkatnya Minat Esport
Akibat pandemi, banyak acara olahraga yang terpaksa ditunda. Mulai dari pertandingan bola hingga balapan membuat para penggemar terpaksa harus menikmati hiburan untuk bidang tersebut secara online.
Advertisement