Diisukan Meninggal, Kim Jong-un Dikabarkan Kirim Surat ke Presiden Afrika Selatan

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un yang tengah diisukan meninggal justru dikabarkan mengirim surat ke Presiden Afrika Selatan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 28 Apr 2020, 10:30 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2020, 10:30 WIB
Cyril Ramaphosa memberi aplaus terhadap kemenangan koalisi petahana dalam pemilu Afrika Selatan (AP/Ben Curtis)
Cyril Ramaphosa memberi aplaus terhadap kemenangan koalisi petahana dalam pemilu Afrika Selatan (AP/Ben Curtis)

Liputan6.com, Pyongyang - Media pemerintah Korea Utara pada hari Senin menerbitkan surat dari pemimpin negara itu Kim Jong-un kepada Presiden Cyril Ramaphosa dan memberikan selamat kepadanya pada Hari Kemerdekaan negaranya, Afrika Selatan yang jatuh pada 27 April. 

Menurut laporan CNN, Selasa (28/4/2020), saat ini belum ada cara untuk memverifikasi secara independen keaslian surat itu dan telah melaporkan keyakinan yang bertentangan oleh berbagai pejabat pemerintah tentang kondisi kesehatan Kim dalam seminggu terakhir.

Menurut laporan KCNA, media resmi milik pemerintah Korea Utara, pesan tersebut tertanggal 27 April 2020, karena spekulasi semakin meningkat tentang kesehatan Kim setelah ia melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April.

Dalam surat yang ditujukan kepada Ramaphosa, pemimpin Korea Utara itu menyatakan keyakinannya bahwa persahabatan kedua negara akan meluas dan berkembang tanpa henti, selain menyampaikan ucapan selamat di hari kemerdekaan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kim Jong-un Sehat?

Senyum Kim Jong-un Saat Tinggalkan Vietnam
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersiap menaiki kereta di stasiun kereta Dong Dang di Dong Dang, Vietnam, Sabtu (2 /3). Kim Jong Un mengakhiri KTT dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi dan kunjungan kenegaraan ke Vietnam. (AP Photo/Minh Hoang)

Pada hari Minggu, penasihat presiden Korea Selatan Moon Chung-in mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara itu "hidup dan sehat" meskipun ada spekulasi tentang kondisinya.

Penasihat Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, mengatakan Kim telah tinggal di daerah Wonsan di pantai timur negara itu sejak 13 April, seraya menambahkan: "Sejauh ini tidak ada gerakan mencurigakan yang terdeteksi."

Sebuah situs web yang berspesialisasi dalam urusan Korea Utara, menerbitkan gambar satelit pada hari Sabtu yang menurut para peneliti menunjukkan sebuah kereta api yang kemungkinan milik Kim Jong Un, yang telah diparkir di sebuah stasiun kereta api dan melayani kompleks mewah Wonsan Kim di pantai timur negara itu sejak setidaknya April 21

Menurut media 38 North, kompleks Wonsan mewah Kim termasuk fasilitas rekreasi seperti sembilan wisma besar, pusat rekreasi, pelabuhan yang dilindungi, lapangan tembak, gedung rekreasi, dermaga tertutup, dan landasan pacu kecil yang dikonversi pada 2019 menjadi jalur pacuan kuda.


Pantauan AS

Senyum Kim Jong-un Pantau Latihan Militer Korea Utara
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tampak tersenyum saat memantau latihan militer Korea Utara di lokasi yang dirahasiakan pada hari Senin (2/3/2020). Latihan militer digelar setelah Korea Utara mengancam akan menunjukkan senjata baru. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Pekan lalu, seorang pejabat AS dengan pengetahuan langsung mengatakan kepada CNN bahwa AS sedang memantau intelijen yang menunjukkan bahwa Kim dalam bahaya besar setelah operasi.

Seorang pejabat AS lainnya mengatakan kepada CNN pada hari Senin bahwa kekhawatiran tentang kesehatan Kim dapat dipercaya, tetapi tingkat keparahannya sulit untuk dinilai.

Informasi ini mengikuti sebuah laporan oleh Daily NK, sebuah surat kabar online yang berbasis di Korea Selatan yang berfokus pada Korea Utara, bahwa Kim dilaporkan menerima prosedur kardiovaskular karena "merokok berlebihan, obesitas, dan terlalu banyak pekerjaan."

Outlet berita tersebut mengatakan Kim menerima perawatan di sebuah vila di Kabupaten Hyangsan, di sisi utara Pyongyang.

Setelah menilai bahwa kondisi Kim telah membaik, sebagian besar tim medis yang merawatnya kembali ke Pyongyang pada 19 April sementara beberapa dari mereka tetap mengawasi kesembuhannya, menurut situs berita. Namun, hal ini belum dapat dikonfirmasi secara independen.

Ini merupakan pemberitahuan keempat di media pemerintah negara itu mengenai tugas rutin negara yang dilakukan Kim sejak 12 April, ketika laporan pertama kali muncul bahwa Kim mungkin tidak sehat.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya