Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, CNN melaporkan adanya analisa baru dari ekor spesies dinosaurus, Spinosaurus.
Spinosaurus adalah kelompok unik dari theropoda bertubuh besar yang secara historis ditafsirkan sebagai penyeberang dekat pantai yang memakan ikan di sepanjang tepi perairan.
Lebih besar daripada Tyrannosaurus rex dan Giganotosaurus, mereka hidup selama era Cretaceous (Kapur) --antara 145,5 dan 65,5 juta tahun yang lalu. Itu adalah periode terakhir dari Era Mesozoikum setelah Era Jurassic berakhir dengan kepunahan dinosaurus (kecuali burung).
Advertisement
Ekor yang hampir lengkap dari subadult Spinosaurus ditemukan di Kem Kem Beds yang berusia 95 juta tahun di tepi barat laut Gurun Sahara di Maroko tenggara, kata para peneliti. Ekornya membantu Spinosaurus bergerak dan berburu di air.
Secara historis, Spinosaurus hanya diketahui dari fosil yang tidak lengkap. Satu-satunya spesimen terkait lainnya yang dapat ditemukan telah dihancurkan selama Perang Dunia II.
Penelitian sebelumnya tentang dinosaurus non-unggas menunjukkan bahwa hewan-hewan ini hidup terbatas pada lingkungan lahan kering, dan dugaan bahwa beberapa kelompok dinosaurus yang hidup di lingkungan perairan dianggap kontroversial dan ditinggalkan beberapa dekade lalu.
Suka Berenang
Dalam sebuah studi tahun 2014, beberapa peneliti yang sama mengidentifikasi serangkaian adaptasi dalam Spinosauridae terbesar yang diketahui, S. Aegyptiacus, yang akan mendukung gaya hidup semiakuatik. Mereka termasuk anggota belakang berkurang, kaki lebar dengan tulang kaki rata besar dan tulang panjang yang padat tapi bagus untuk daya apung.
Terlebih lagi, S. Aegyptiacus memiliki serangkaian fitur tengkorak seperti gigi dan rahang seperti buaya, dan hidung yang cocok untuk menyelam.
Bagaimana Spinosaurus bergerak melalui air masih belum diketahui.
Penemuan itu, "dalam banyak hal, mimpi menjadi kenyataan, karena sebagai seorang ilmuwan Anda selalu berharap untuk membuat penemuan yang benar-benar akan berubah pada tingkat dasar bagaimana orang berpikir tentang suatu disiplin - dalam hal ini, paleontologi ," kata penulis utama Nizar Ibrahim, asisten profesor biologi di Universitas Detroit Mercy di Michigan.
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement