Liputan6.com, Pyongyang - Ada banyak spekulasi yang menyelimuti Korea Utara, negara paling tertutup di dunia. Tak hanya Korut, sang pemimpinnya saat ini yaitu Kim Jong-un juga demikian.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Selain aksi kerasnya terhadap negara-negara di dunia seperti Amerika Serikat dan tetangganya Korea Selatan -- dengan terus melakukan uji coba rudal -- sosok Kim juga menarik perhatian banyak orang akibat aksinya.
Selama ini ada banyak spekulasi terkait Kim Jong-un. Spekulasi terbaru bahkan membuat dunia geger, meski akhirnya bisa ia bantah.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa (5/5/2020) berikut 8 spekulasi liar soal Kim Jong-un:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Sakit dan Kematian
Teranyar, Kim Jong-un diisukan sakit keras dan meninggal dunia. Hal itu ramai diperbincangkan setelah 20 hari lebih Kim Jong-un tidak muncul ke ruang publik.
Termasuk pada saat hari besar warga Korea Utara yaitu hari jadi bapak pendiri bangsa Kim Il-sung yang merupakan kakeknya sendiri pada 15 April 2020.
Meksi begitu, ia mematahkan spekulasi tersebut. Pada tanggal 2 Mei 2020 ia hadir dalam acara peresmian pabrik pupuk.
Advertisement
2. Diisukan Menggandakan Diri
Masih terkait isu kematiannya yang baru-baru ini ramai diperbincangkan. Pada saat kemunculannya ke publik pertama kali setelah 20 hari menghilang, Kim Jong-un kembali menuai spekulasi.
Spekulasi dari netizen ini diperbicangkan lewat media sosial. Banyak netizen yang meragukan sosok pemotong pita merah di acara seremonial peresmian pabrik pupuk beberapa hari silam.
Netizen menyoroti perbedaan satu demi satu, detail demi detail dari anggota tubuh Kim. Banyak yang menilai potongan rambut, bentuk gigi, bentuk mata, hingga telinga sangat lah berbeda.
Mereka membandingkan foto lama dan foto terbaru kala Kim Jong-un muncul. Itu sebabnya banyak yang menilai jika Kim Jong-un sengaja digandakan guna merahasiakan kematiannya.
3. Bekas Operasi
Spekulasi terus melekat pada Kim Jong-un, meskipun ia sudah terlihat di muka umum.
Beredar isu yang menyebut ada bekas operasi yang ada di bagian tubuh sang diktator. Spekulasi ini terus melekat pada Kim, demikian dikutip dari Fox News.
Ditambah tidak adanya konfirmasi dan penjelasan resmi dari pihak Korea Utara mengapa Kim Jong-un tak hadir pada perayaan hari jadi kakeknya -- sekaligus bapak pendiri Korea Utara -- pada 15 April lalu.
Advertisement
4. Jadikan Pabrik Pupuk Bertujuan Ganda
Jelas, dalam kemunculan pertamanya Kim Jong-un meresmikan pabrik pupuk. Namun, pengamat menilai ada sebuah ancaman yang terselip dalam peresmian pabrik pupuk yang dianggap Korut sangat membanggakan.
Fasilitas tersebut telah menjadi perhatian tingkat tinggi selama bertahun-tahun karena potensi penggunaannya yang ganda: Korea Utara mungkin dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan produksi senjata dan nuklir, demikian dikutip dari laman The Star.
"DPRK memang membutuhkan pupuk, dan informasi tentang cara mengekstraksi uranium di tengah-tengah proses itu sudah tersedia," Margaret Croy, seorang rekan peneliti di Middlebury Institute of International Studies di Monterey, mengatakan dalam sebuah makalah penelitian yang diterbitkan bulan lalu.
Dikatakan, pabrik pupuk menawarkan Kim kesempatan untuk membantu meningkatkan ekonomi negara yang lesu dengan membantu produksi pertanian dan dapat membantu dalam ekstraksi uranium dari asam fosfat, yang memungkinkan Korea Utara untuk menyembunyikan kegiatan nuklirnya dari dunia luar.
5. Takut Tertular Virus Corona
Spekulasi lain yang beredar bukan sakit atau meninggal dunia. Sempat kabar beredar Kim Jong-un mengasingkan dirinya. Lantaran takut terinfeksi Virus Corona.
Sebuah surat kabar Korea Selatan menyatakan bahwa peimimpin Korut itu menolak untuk menghadiri acara pada 15 April lalu setelah salah satu pengawal pribadinya diduga terinfeksi Corona COVID-19.
Publikasi itu mengklaim Kim Jong-un absen karena ada masalah di dalam Komando Pengawal Tertinggi yang bertugas menjaga pemimpin tertinggi Korea Utara. Peristiwa itu akan membuat sang diktator, orang-orang di sekitarnya dan pengawalnya yang lain terkena virus yang berpotensi mematikan.
Advertisement
6. Pernah Diisukan Meninggal Sebelumnya
Jauh sebelum ini, Kim juga pernah diisukan meninggal. Empat tahun silam rumor itu pernah terdengar.
Pemimpin Partai Pekerja sekaligus 'Supreme Leader' Republik Demokratik Korut (DPRK) disebut-sebut tewas dalam sebuah ledakan di Pyongyang. Namun, informasi tersebut ternyata kabar bohong belaka alias hoax.
Sebelumnya, kabar tersebut disebarkan oleh situs East Asia Tribune. Artikel berjudul 'North Korean Leader Kim Jong-un Dead After Apparent Suicide Attack' mengabarkan bahwa Kim Jong-un meninggal dunia pada Kamis 16 Juni 2016 sekitar pukul 14.00 di Distrik Potonggang, Pyongyang.
Kala itu, Kim konon sedang menghadiri peresmian bank anyar di tepian Sungai Potong. Tiba-tiba seorang perempuan menerabas barikade dan berlari cepat ke arahnya. Para pengawal Kim sempat mengeluarkan senjata, namun terlambat, pelaku terlanjur meledakkan dirinya sendiri -- dari bahan peledak yang melilit pinggangnya.
Akibat dari ledakan tersebut, Kim Jong-un dikabarkan mengalami luka parah dan dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit. Adiknya, Kim Yo-jung kemudian didaulat jadi penggantinya.
Namun, informasi ini segera dibantah oleh pihak Korea Utara.
7. Pembelot Dibunuh, Jasad Diberikan Untuk Anjing
Spekulasi ini di luar isu kematian dan sakit keras yang dialami oleh Kim Jong-un. Kali ini tentang gaya kepemimpinannya sebagai diktator.
Isu yang beredar menyebut ia adalah sosok yang kejam. Ada seorang mantan tahanan Ji Hyeon A, memilih kabur dari tahanan di Korut dan membelot ke Korea Selatan.
Dia menceritakan kisah yang tidak menyenangkan saat menjadi tahanan Korut dalam forum PBB yang digelar di New York. Menurutnya, para tahanan diberikan belalang liar, katak bahkan tikus sebagai makanan. Bahkan tahanan dibiarkan kelaparan.
"Dan yang paling buruk adalah saat jenazah para tahanan yang tewas karena kelaparan diberikan kepada anjing penjaga," kata Hyeon A.
Advertisement
8. Pemandu Sorak Jadi Budak Seks
Kabar ini diutarakan oleh pembelot Lee So Yeon, mantan musikus militer Korea Utara. Dia mengatakan bahwa para penari dan penyanyi dipaksa menari striptis dan memberikan layanan seksual setiap hari bagi para pejabat elite di Politbiro. Pejabat elite di Politbiro meliputi pemimpin rezim, Kim Jong-un dan Presiden Kim Yong-nam.
Bahkan para atlet juga dijadikan budak. Klaim ini diungkapkan oleh pembelot lainnya, Kim Hyung-Soo. Kim mengatakan bahwa para atlet yang ikut olimpiade musim dingin juga budak.
Kim yang berusia 54 tahun membelot ke Korea Selatan pada 2009 bersama anaknya, seorang atlet ski.
"Dalam satu kata, atlet adalah budak olahraga Kim Jong-un. Bahkan pelatihnya adalah budak Kim Jong-un, dan rezim Korea Utara. Karena di Korea Utara, Kim Jong-un dan rezimnya adalah penguasa. Para atlet dan cheerleader adalah budak Kim Jong-un dan Korea Utara," katanya.