WHO: Virus Corona COVID-19 Mungkin Akan Terus Ada

WHO berkata Virus Corona (COVID-19) akan terus ada. Kemungkinan tidak akan pernah pergi. Pihak WHO juga tak percaya dengan pihak-pihak yang memprediksi virus ini akan lenyap.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 14 Mei 2020, 13:29 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 09:31 WIB
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Liputan6/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - World Health Organization (WHO) berkata Virus Corona (COVID-19) kemungkinan tidak akan pernah pergi. Pihak WHO juga tak percaya dengan pihak-pihak yang memprediksi virus ini akan lenyap. 

"Merupakan hal penting untuk membahas ini: Virus ini mungkin akan menjadi virus endemik saja di dalam masyarakat, dan virus ini kemungkinan tidak akan pernah pergi," ujar direktur WHO Mike Ryan seperti dilansir BBC, Kamis (14/5/2020).

Berdasarkan data CoronaTracker, ada lebih dari 4,4 juta kasus Virus Corona di seluruh dunia. Angka kematian hampir mencapai 300 ribu.

Para ilmuwan sedang berusaha mengembangkan vaksin Virus Corona yang diprediksi baru beres pada tahun depan. Meski demikian, WHO menyebut perlu usaha besar untuk mengontrol virus ini meski ada vaksin.

Dr. Ryan berkata penyakit seperti cacar juga memiliki vaksin, tetapi virusnya masih belum hilang.

Meski demikian, Dr. Ryan berkata reaksi terhadap Virus Corona bisa mencontoh dari wabah HIV. Vaksin dari HIV memang belum ada, tetapi masyarakat bisa "berdamai" dengan virus itu dan ada obat yang meredam penyakitnya.

"HIV belum pergi, tetapi kita telah berdamai dengan virus itu, dan kita telah menemukan pengobatannya, dan kita menemukan metode pencegahannya, dan orang-orang tidak takut seperti sebelumnya," ujar Dr. Ryan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

10 Negara dengan Kasus Virus Corona COVID-19 Terbanyak

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Berikut 10 negara dengan kasus Virus Corona terbanyak berdasarkan data CoronaTracker: 

1. Amerika Serikat: 1,4 juta

2. Rusia: 242 ribu

3. Inggris: 230 ribu

4. Spanyol: 228 ribu

 5. Italia: 222 ribu

6. Brasil: 189 ribu

7. Prancis: 178 ribu

8. Jerman: 174 ribu

9. Turki: 143 ribu

10. Iran: 112 ribu

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya