Liputan6.com, Islamabad - Pakistan dilaporkan mengalami lonjakan pasien yang tertular Virus Corona COVID-19. Bahkan, sistem layanan kesehatan Pakistan hampir ambruk karena tekanan angka warganya yang terpapar akibat pandemi Virus Corona COVID-19.
Surat kabar The New York Times melaporkan, rumah-rumah sakit telah menggunakan seluruh kapasitas mereka dan sebagian "hanya menutup pintu, memasang tanda bertuliskan rumah sakit penuh."
Advertisement
Baca Juga
Personel medis di garis depan jatuh sakit dalam jumlah yang mengkhawatirkan dan juga mengalami serangan fisik oleh keluarga yang putus asa dan marah, berang oleh berita kematian keluarga mereka atau marah karena mereka tidak bisa segera mendapatkan jenazah anggota keluarga mereka.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (17/6/2020) para pejabat di Pakistan memperkirakan kasus Corona COVID-19 terkonfirmasi di negara itu dapat mencapai hingga 1,2 juta pada akhir Juli.
Sehingga mendesak rakyat agar mematuhi dengan ketat pedoman keselamatan untuk membantu mengubah laju penambahan kasus-kasus baru. Jumlah kasus di negara itu telah melampaui angka 140 ribu, dengan 2.700 kematian, sejak akhir Februari sewaktu pandemi Virus Corona tiba di negara Asia Selatan berpenduduk 220 juta orang itu.
Corona COVID-19 membubung terutama sejak bulan lalu, sewaktu PM Imran Khan melonggarkan berbagai restriksi terhadap aktivitas komersial dan publik untuk membantu memulihkan mata pencaharian jutaan keluarga miskin di negara itu.
Â
Simak video pilihan berikut:
Prediksi Tembus 1,2 Juta Pasien
Pejabat-pejabat Pakistan memperkirakan, kasus COVID-19 yang dikukuhkan secara nasional bisa naik menjadi 1,2 juta pada akhir Juli. Mereka mendesak rakyat agar secara ketat mematuhi pedoman keselamatan untuk membantu mencegah kenaikan itu.
Penghitungan nasional kasus Virus Corona melampaui 140.000, dengan sekitar 2.700 kematian, sejak akhir Februari ketika pandemi itu mencapai negara Asia Selatan berpenduduk 220 juta orang tersebut.
Pejabat-pejabat Pakistan mengatakan hari Minggu (14/6), negara itu mencatat lebih dari 6.800 kasus dalam 24 jam terakhir.
Kasus COVID-19 melonjak sejak bulan lalu ketika Perdana Menteri Imran Khan melonggarkan pembatasan terhadap kegiatan komersial dan publik untuk membantu pemulihan ekonomi bagi jutaan keluarga miskin. Puluhan pegawai pemerintah dan anggota parlemen nasional dan provinsi juga tertular virus itu, beberapa dari mereka meninggal.
Advertisement