Bukan Manusia, Makhluk Kecil Ini Akan Dikirim ke Luar Tata Surya

Bentuk kehidupan yang akan dikirim bukan lah manusia. Melainkan makhluk kecil ini.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Jul 2019, 20:40 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2019, 20:40 WIB
Tardigrade
Tardigrade, beruang air berukuran sangat kecil yang mampu hidup dalam kondisi ekstrem. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan tengah membangun program dan sistem untuk dapat mengirim makhluk hidup yang ada di Bumi agar dapat tersebar ke seluruh alam semesta. Namun, bentuk kehidupan yang akan dikirim bukan lah manusia, atau makhluk hidup lain yang kita kenal dengan familiar.

Sebagai gantinya, para ilmuwan berencana mengirim Tardigrade, 'beruang air' berukuran sangat kecil yang memiliki tubuh gempal. Ia akan menjadi makhluk hidup pertama yang akan melintasi awan Oort -- puing-puing es di sekitar tata surya kita -- dan memasuki tata surya lain.

Dikutip dari Live Science, Jumat (19/7/2019) Tardigrade adalah makhluk hidup berkaki delapan yang sangat tahan banting. Ia tidak akan mati dalam suhu dan tekanan ekstrem.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports pada 14 Juli 2017, menunjukkan bahwa hantaman asteroid, ledakan supernova di dekat Bumi, bahkan radiasi sinar gamma yang hebat tak dapat melenyapkan Tardigrade.

Daya tahannya yang tinggi dan ukurannya yang kecil -- hanya sekitar satu militer, membuat Tardigrade menjadi calon ideal untuk dapat berlayar ke luar tata surya.

Menurut laporan Space.com, Tardigrade akan menjadi salah satu finalis yang akan mengendarai pesawat antariksa seukuran wafer bertenaga laser yang melaju mendekati kecepatan cahaya hingga ke ujung tata surya.

Perjalanan luar angkasa itu lahir dari program Starlight NASA. Program itu bertujuan menggunakan foton untuk mendorong benda-benda kecil dengan kecepatan cahaya menuju bintang-bintang di luar tata surya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Makhluk Kecil Tahan Banting

Beku 30 Tahun, 'Beruang Air' Masih bisa Hidup dan Bertelur
Dua ekor tardigrade bisa bertahan hidup setelah 30 tahun lebih terperangkap es. Si 'beruang air' bahkan bisa bertelur!

Tardigrade memiliki daya tahan yang membuatnya sangat berguna untuk eksperimen antarbintang. Pasalnya, mereka sangat tahan dalam kekeringan dan suhu ekstrem. Dalam kondisi tersebut, mereka mengerut menjadi bola kecil.

Ketika kondisi membaik, Tardigrade akan melelehkan cairan internalnya dan kembali seperti semula. Para penulis proyek mengatakan, Tardigrade dapat mengalami fase tidur panjang dan dibangunkan kembali dalam kondisi berbeda untuk mengamati tingkah lakunya.

Sementara itu C. Elegans yang mirip dengan Tardigrade juga menjadi salah satu kandidat terbaik untuk melakukan perjalanan antarbintang. Pasalnya, ilmuwan telah memiliki banyak data tentang genetika dan perilaku mereka.

Karena hanya memiliki kurang dari 1.000 sel di tubuhnya, C. Elegans cukup mudah dipelajari. Meski berkuran kecil, mereka dapat mengamati lingkungannya dan menyesuaikan tindakan sebagai bentuk respons.

Ukuran Tardigrade dan C. Elegans yang sama-sama kecil, membuatnya mudah untuk dibawa oleh pesawat antariksa mini untuk melakukan perjalanan pertama ke bintang lain yang membawa makhluk hidup.

Meski rencana itu belum pasti, filantropis dan pendiri Breakthrough Starshot Yuri Milner mengatakan bahwa perjalanan antar bintang pertama bisa terjadi 20 hingga 25 tahun mendatang. Sistem bintang terdekat yang diusulkan adalah Alpha Centauri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya