Selain Indonesia, Negara Ini Juga Tidak Berangkatkan Jemaah Haji 2020 karena Corona

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji pada 2020 atau 1441 Hijriah.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Jun 2020, 20:04 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2020, 12:50 WIB
Masjidil Haram dipadati jutaan jemaah
Umat Muslim melaksanakan salat dengan menghadap Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (16/8). Jutaan umat Islam dari berbagai negara semakin memadati Masjidil Haram menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji. (AP Photo/Dar Yasin)

Liputan6.com, Jakarta - Akibat pandemi Corona COVID-19, ibadah haji 2020 terganggu. Bahkan, pemerintah Indonesia lewat Menteri Agama Fachrul Razie memutuskan untuk membatalkan pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi.

"Keputusan ini diambil dikarenakan Arab Saudi tak kunjung membuka akses bagi jemaah haji dari negara manapun, akibatnya pemerintah tidak mungkin lagi memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan utamanya dalam pelayanan dan perlindungan jemaah," kata Menag Fachrul Razie, Selasa (2/6/2020).

"Berdasarkan pernyataan tersebut pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jamaah haji pada 2020 atau 1441 Hijriah," tegasnya.

Dia menambahkan, keputusan pembatalan ini sudah dipikirkan dan dipertimbangkan sebaik-baiknya dan telah dituangkan dalam surat keputusan menteri.

"Keputusan ini saya sampaikan melalui keputusan Menteri Agama Republik Indonesia tentang pembatalan keberangkatan jamaah haji pada pembatalan ibadah haji tahun 1441 Hijriah atau tahun 2020 masehi."

Selain Indonesia, negara yang juga memilih untuk membatalkan keberangkatan Haji 2020 akibat Corona COVID-19 adalah Singapura, demikian dikutip dari laman Free Malaysia Today, Selasa (2/6/2020).

Singapura telah memutuskan untuk menunda keberangkatan jemaah haji 2020 untuk 900 orang hingga 2021, menurut Dewan Agama Islam Singapura (Muis).

Muis dalam sebuah pernyataan hari ini mengatakan keputusan itu dibuat dengan persetujuan Komite Fatwa Singapura dan melalui konsultasi dengan Departemen Kesehatan.

Muis mencatat bahwa Komite Fatwa telah bersidang untuk membahas masalah ini dan mendukung keputusan untuk penangguhan haji bagi para peziarah Singapura ke tahun berikutnya demi kesehatan dan keselamatan mereka.

"Komite berpendapat bahwa dalam konteks saat ini, tidak semua prasyarat untuk haji yang aman terpenuhi, dan oleh karena itu, mereka merekomendasikan agar delegasi Singapura menunda rencana haji untuk menghindari potensi bahaya," kata Muis.

Simak video pilihan berikut:

Jauhi Risiko

Ibadah Haji
Umat muslim mengelilingi Kabah saat melakukan ibadah haji di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi (28/8). Umat Muslim dari berbagai negara setiap tahunnya melaksanakan ibadah haji pada tanggal 8-12 Dzulhijjah. (AP Photo / Khalil Hamra)

Muis berharap bahwa keputusan awal ini akan membantu meringankan kecemasan para peziarah dan keluarga mereka.

Muis menyatakan, keyakinan penuhnya pada manajemen pandemi di Arab Saudi, dan bahwa langkah-langkah yang tepat akan diberlakukan pada masim haji selanjutnya.

Namun, Singapura memiliki pertimbangan sendiri untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan peziarah Singapura, kata Muis.

Muis mencatat bahwa lebih dari 80 persen orang Singapura yang dijadwalkan melakukan haji tahun ini berusia di atas 50 tahun.

Kementerian Kesehatan Singapura menyarankan bahwa kategori individu ini menghadapi risiko komplikasi dan kematian yang lebih besar jika mereka terjangkit virus Covid-19, kata dewan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya