Top 3: 6 Gerhana yang Terjadi pada 2020 Paling Sedot Perhatian

Berita BMKG yang menyebutkan ada total 6 gerhana tahun ini selain gerhana 21 Juni 2020 menjadi sorotan di Top 3 kanal Global Liputan6.com.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 22 Jun 2020, 09:42 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2020, 09:35 WIB
Gerhana Matahari Cincin (GMC). (Dokumentasi BMKG)
Gerhana Matahari Cincin (GMC). (Dokumentasi BMKG)

Liputan6.com, Jakarta- Selain gerhana yang terjadi pada 21 Juni, ada total 6 gerhana pada 2020 yang disebutkan BMKG.

Berita tentang 6 gerhana menurut BMKG tersebut menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Senin (22/06/2020). 

Berita populer lainnya adalah mengenai tanggapan NASA dan Astronom terkait kalender Suku Maya dan tafsir kiamat 21 Juni 2020. 

Artikel yang jadi sorotan lainnya membahas tentang 7 ramalan kiamat aneh pada masa lalu. 

Dalam berita itu, selain klaim mengenai kiamat yang akan terjadi pada 21 Juni 2020, ternyata pada tahun-tahun sebelumnya, beberapa macam konspirasi dan ramalan kiamat sudah pernah muncul. 

Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com:

 

Saksikan Video Berikut Ini:

1. Selain Gerhana 21 Juni, BMKG Sebut Ada Total 6 Gerhana pada 2020

Banner Infografis Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019.
Banner Infografis Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019. (Liputan6.com/Abdillah)

Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

Adapun Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan dan selalu terjadi pada saat fase purnama.

Dalam sebuah dokumen yang dipublikasikan, BMKG menyebut ada total enam gerhana yang terjadi pada tahun 2020, yakni:

  1. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 11 Januari 2020 yang dapat diamati di Indonesia
  2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 6 Juni 2020 yang dapat diamati di Indonesia
  3. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati di Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian, kecuali di sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.
  4. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5 Juli 2020 yang tidak dapat diamati di Indonesia
  5. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 20 November 2020 yang dapat diamati di wilayah Indonesia bagian Barat menjelang gerhana berakhir.
  6. Gerhana Matahari Total (GMT) 14 Desember 2020 yang tidak dapat diamati di Indonesia

Baca selengkapnya...

2. Kalender Suku Maya dan Tafsir Kiamat 21 Juni 2020, Ini Kata NASA dan Astronom

Ilustrasi matahari meledak pemicu kiamat (NASA)
Ilustrasi matahari meledak pemicu kiamat (NASA)

Pandemi virus corona telah menjadikan 2020 sebagai tahun yang mengerikan. Di tengah itu semua, informasi keliru dan hoaks tentang penyakit COVID-19 juga menimbulkan kecemasan berlebihan yang tidak perlu di masyarakat.

Kini, untuk memperkeruh dan menambah kesimpangsiuran informasi, muncul 'ahli teori konspirasi' yang mengklaim bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Juni 2020, berdasarkan 'tafsir' atau prediksi kalender Suku Maya kuno.

Mayoritas orang di seluruh dunia saat ini mengikuti kalender Gregorian tetapi kalender ini muncul pada 1582 dan sebelum ini orang menggunakan kalender yang berbeda untuk melacak tanggal. Dua dari kalender yang paling populer adalah kalender Maya dan kalender Julian.

Baca selengkapnya...

3. Selain 21 Juni 2020, Ini 7 Ramalan Kiamat Aneh pada Masa Lalu

Badai Matahari 2012
Badai Matahari 2012 (NASA)

Pandemi Virus Corona di tahun 2020 telah menjadikan tahun ini sebagai momen bersejarah yang penuh kecemasan dan tantangan. Selain hal-hal terkait virus, informasi keliru dan hoaks tentang penyakit COVID-19 juga menimbulkan kecemasan berlebihan yang tidak perlu di masyarakat.

'Ahli teori konspirasi' kini muncul yang mengklaim bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Juni 2020, berdasarkan 'tafsir' atau prediksi kalender Suku Maya kuno.

Kalender Gregorian, menurut para ahli, diperkenalkan untuk lebih mencerminkan waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengorbit Matahari. Namun, menurut keyakinan diyakini banyak orang, sebanyak 11 hari hilang dari tahun yang pernah ditentukan oleh kalender Julian. Hari-hari yang hilang ini bertambah, seiring waktu.

Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya