Nenek Ini Bikin Tato Pertamanya pada Usia 103 Tahun

Tak pernah terlambat untuk mewujudkan keinginan. Nenek ini akhirnya mendapatkan tato impiannya meski di usianya yang sudah amat sepuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2020, 11:33 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 11:33 WIB
Montreux Tattoo Convention
Seorang seniman mentato badan pengunjung dalam acara edisi keempat Montreux Tattoo Convention di Montreux, Swiss (22/9). Montreux Tattoo Convention berlangsung selama tiga hari. (Valentin Flauraud/Keystone via AP)

Liputan6.com, Michigan - Seorang nenek berusia 103 tahun akhirnya mewujudkan impian memiliki tato pertama. Ini adalah bukti bahwa umur tidak pernah tua untuk menggapai keinginannya.

Dorothy Pollack baru saja berusia 103 tahun pada Juni lalu. Dia menjalani hari-harinya untuk mewujudkan keinginan yang belum tercapai. Salah satunya adalah tato kodok yang dia sukai lebih dari bir dan burger. 

16 Juni lalu, Dorothy menghabiskan ulang tahunnya di rumah pensiunan atau panti jompo dan tak bisa keluar akibat pandemi COVID-19, seperti yang dikutip dari CNN, Senin (10/8/2020).

"COVID-19 memenjarakannya selama berbulan-bulan," Teresa Zavitz-Jones, cucunya, merujuk pada situasi lockdown neneknya di panti jompo.

Dorothy dikatakan mengalami depresi akibat situasi tersebut. Komunikasi sang cucu juga terganggu karena Dorothy mengalami gangguan pendengaran, sehingga berkomunikasi lewat telepon bukan lah hal yang membantu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ingin Tato Ketika Keluar Panti Jompo

Nenek Tunanetra `Nyentrik` Bertato
Fran Atkinson punya hiasan warna-warni yang menempel di badannya itu. Tapi si nenek tak pernah bisa melihat tatonya.

Ketika keluar dari panti jompo, hal yang diinginkan Dorothy adalah membuat tato.

"Ini sangat menarik karena bertahun-tahun lalu cucu saya ingin saya membuatnya, tapi saat itu saya tidak mau," kata Dorothy.

"Tiba-tiba, saya memutuskan ingin memilikinya. Dan jika saya bisa, seekor kodok. Karena saya suka kodok," dia tertawa.

Pada Jumat 7 Agustus, Dorothy membuat tato di lengan. Dengan sabar ia duduk di depan seorang seniman tato.

Sementara kebanyakan orang akan tersentak dan ngeri saat merasakan jarum di kulit mereka, Dorothy hampir tidak menggerakkan satu otot pun.

"Dia mendapatkan tato seperti seorang juara. Aku bahkan tidak melihatnya meringis. Mungkin dia pernah setengah meringis," Ray Reasoner Jr., yang menato Dorothy di A.W.O.L. Custom Tattooing di Muskegon.

"Dia sangat bersemangat. Itu adalah pengalaman yang luar biasa. Jika seseorang yang berusia lebih dari seabad menyuruh Anda melakukan sesuatu untuk mereka, Anda harus melakukannya."

Dorothy adalah orang tertua yang pernah dia tato, tambah Reasoner.

Setelah mendapatkan tatonya, yang menurutnya "benar-benar dicintainya", Dorothy memutuskan untuk mencoret pengalaman lain dari daftar keinginannya: menikmati perjalanan yang menyenangkan dengan sepeda motor. Tapi petualangannya pasti tidak akan berhenti di situ.

 

Reporter: Yohana Belinda

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya