Liputan6.com, Jakarta- Parana Technology Institute (Tecpar), sebuah lembaga teknologi Brasil mengharapkan dapat memproduksi vaksin Virus Corona COVID-19 buatan Rusia pada paruh kedua 2021.Â
Jika mendapatkan izin dari regulator kesehatan federal Brasil, Anvisa, jadwal impor vaksin itu mungkin dapat lebih awal dari tanggal produksi.
Dikutip dari US News, Kamis (13/8/2020), diresmikannya keputusan itu berdasarkan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Tecpar dengan Russian Direct Invesment Fund (RDIF).
Advertisement
Kerja sama tersebut pun diharapkan dapat "memudahkan produksi vaksin Sputnik V dan distribusinya di Brasil dan negara-negara Amerika Latin lainnya," demikian menurut pernyataan pers Pemerintah Rusia.
Direktur Tecpar, Jorge Callado menyatakan dalam konferensi pers bahwa mereka masih menunggu Rusia untuk mengirimkan hasil pengujian vaksin fase 1 dan 2, dengan uji coba fase 3 yang masih dilakukan.
Tak hanya itu, Callado menambahkan bahwa Tecpar juga akan ikut berpartisipasi dalam uji klinis fase 3 untuk vaksin itu, yang merupakan prosedur dari Anvisa.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kerja Sama Serupa Dengan Negara Bagian Bahia
Dalam pernyataan terpisah, Duta Besar Rusia untuk Brasil, Sergey Akopov, mengatakan dari Brasilia pada konferensi virtual penandatanganan kerja sama, bahwa tujuan kemitraan dengan Tecpar adalah "untuk membantu satu sama lain dalam mengembangkan, menguji dan memproduksi vaksin."
Selain itu, kerja sama serupa juga telah didiskusikan oleh Kedutaan Besar Rusia di Brasil dengan Negara Bagian Bahia.
Rusia telah menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin Virus Corona COVID-19, meskipun para ahli juga telah memperingatkan masalah keamanan bila vaksin itu didistribusikan secara umum saat perusahaan farmasi lain yang masih melakukan pengujian.
Brasil tercatat memiliki kasus Virus Corona COVID-19 terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan lebih dari 3.164.785 kasus yang dikonfirmasi dan 104.201 kematian pada 12 Agustus.
Nenek dari istri Presiden Brasil, Michelle Bolsonaro, meninggal karena virus tersebut, menurut keterangan dari Pemerintah Brasilia.
Sementara Presiden Jair Bolsonaro, dinyatakan positif terkena Corona COVID-19 pada bulan lalu, dan telah pulih. Tidak hanya Presiden Brasil, Gubernur Negara Bagian Sao Paulo Joao Doria dan istrinya juga mengumumkan bahwa mereka dinyatakan positif terkena virus itu.
Advertisement