Liputan6.com, New York- Tak lama setelah George Floyd hingga Jacob Blake, kasus kematian warga etnis kulit hitam kembali terungkap dan memanas di New York, AS.
7 polisi New York dinonaktifkan dari tugasnya, atas kasus kematian seorang pria kulit hitam yang mereka tangkap pada Maret 2020 di Rochester.
Berdasarkan rekaman video yang dirilis ke publik oleh keluarga korban pada 2 September, menunjukkan pria yang bernama Daniel Prude tewas akibat sesak napas setelah polisi yang menangkapnya memasang penutup kepala pada kepalanya.
Advertisement
Dikutip dari The Straits Times, Jumat (4/9/2020), rekaman video itu diambil dari body camera polisi tersebut, menunjukkan sekelompok polisi memasang penutup kepala pada Prude saat ia berlutut dalam keadaan telanjang dan diborgol di jalanan Rochester yang bersalju.
Namun, penggunaan penutup kepala dalam penangkapan terhadap Prude disebut sebagai cara polisi menghindari ludahnya untuk mencegah penularan Virus Corona COVID-19.
Dalam insiden itu, Prude tengah mengalami gangguan kesehatan mental saat polisi menangkapnya. Pria berusia 41 tahun tersebut meninggal dunia sekitar 7 hari setelah ia ditangkap pada Maret 2020.
Kondisi mental yang dialami oleh Prude tersebut diungkapkan langsung oleh keluarganya, yang juga telah menyerukan penangkapan terhadap para polisi yang terlibat dalam kematiannya.
Kepala polisi Rochester La'Ron Singletary menyatakan bahwa penyelidikan internal dan penyelidikan kriminal untuk kasus tersebut tengah dilakukan.
Rekaman video itu diketahui diperoleh pihak keluarga Prude usai mengajukan permohonan kekebebasan informasi ke pengadilan setempat, menurut laporan WROC-TV yang berafiliasi dengan CBS.
Protes warga kemudian digelar di Rochester, pada 2 September dan 3 September di New York, menyusul rilisnya rekaman video penangkapan terhadap Prude.
Saksikan Video Berikut Ini:
Penyebab Kematian Resmi Daniel Prude
Dilaporkan New York Times, kantor pemeriksa medis Monroe County telah menetapkan kematian Prude sebagai pembunuhan, yang menurut laporan otopsi disebabkan oleh "komplikasi asfiksia dalam pengekangan fisik".
Wali Kota Rochester Lovely Warren, menyesali insiden yang menimpa Prude.
"Tuan Daniel Prude telah gagal ditangani oleh departemen kepolisian kami, sistem perawatan kesehatan mental kami, masyarakat kami, termasuk saya," ujar Warren, yang juga merupakan seorang keturunan kulit hitam, kepada wartawan.
"Kita tidak bisa terus mengecewakan kehidupan orang kulit hitam dengan cara ini," tambahnya.
Kematian Prude terjadi dua bulan sebelum kematian pria kulit hitam lainnya di Minneapolis, George Floyd.
Kasus kematian Floyd pun berhasil memicu protes nasional hingga internasional terhadap polisi dan ketidakadilan rasial di AS.
Kantor Jaksa Agung New York Letitia James sedang menyelidiki kasus kematian Prude, seperti yang telah diharuskan dalam aturan undang-undang negara bagian saat kali polisi terlibat dalam kematian seorang warga sipil.
Advertisement