Liputan6.com, Jakarta- Konflik antara China dan India di perbatasan masih belum usai.Â
Kini, kedua negara saling menuduh tentang tembakan peringatan di perbatasan sengketa di Himalaya barat.
Ratusan tentara kini saling mengawasi di perbatasan, sejak insiden bentrokan terjadi pada bulan Juni lalu dan menewaskan 20 tentara India, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (9/9/2020).
Advertisement
China dan India sama-sama telah mematuhi protokol lama untuk menghindari penggunaan senjata api di perbatasan kedua negara.
Namun protokol tersebut tampaknya tidak mencegah jatuhnya korban jiwa.
China menuduh India melanggar aturan perbatasan informal dengan melalui tepi selatan danau Pangong Tso, yang merupakan lokasi meningkatnya ketegangan selama lebih dari sepekan. Militer dari Negeri Tirai Bambu tersebut juga menuduh tentara India meluncurkan tembakan.Â
Dalam pernyataannya, Juru bicara Komando militer bagian barat, Zhang Shuili mengatakan "Pasukan India dengan berani membuat ancaman tembakan kepada penjaga perbatasan China yang berpatroli yang datang ke depan untuk bernegosiasi, dan penjaga perbatasan terpaksa untuk mengambil tindakan untuk menstabilkan situasi".
"Kami meminta pihak India untuk segera menghentikan tindakan berbahaya ... dan secara ketat menyelidiki dan menghukum personelnya yang melepaskan tembakan untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terjadi," ujar Zhang.
Sementara itu, tentara India menyatakan bahwa pada Senin malam (7 September) Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) berupaya mendekati posisi terdepan militer India di Garis Kontrol Aktual (LAC), atau perbatasan de factor, di sektor Ladakh, Himalaya barat.
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
India Membantah Tuduhan
Namun, India membantah tegas tuduhan terkait tembakan dan pelanggaran kesepakatan di perbatasan tersebut.Â
Militer India bahkan juga balik menuduh tentara China mengeluarkan tembakan peringatan ke udara saat konfrontasi terjadi di perbatasan.
"Dan ketika dibujuk oleh kami (tentara India), tentara PLA menembakkan beberapa peluru ke udara dalam upaya mengintimidasi tentara kami," kata militer India dalam pernyataannya, seraya menambahkan bahwa pihak mereka bertindak dengan menahan diri.
"Militer India tidak pernah melanggar batas wilayah LAC atau menggunakan cara agresif apa pun, termasuk melepas tembakan," tegas militer India.
Selanjutnya, pada 8 September, lima pemuda India yang hilang dari sebuah negara bagian perbatasan timur beberapa hari lalu telah ditemukan di China, setelah militer India menghubungi mitranya dari negara tersebut, menurut keterangan dari seorang menteri India.
"PLA China telah menanggapi pesan hotline yang dikirim oleh militer India. Mereka mengkonfirmasi bahwa pemuda yang hilang dari Arunachal Pradesh telah ditemukan di area mereka," terang Menteri Federal Kiren Rijiju dalam sebuah postingan di Twitter, merujuk pada negara bagian wilayah timur India yang juga diklaim oleh China.
Advertisement