Arab Saudi Akan Izinkan Kedatangan Wisatawan Asing Awal Tahun 2021

Arab Saudi umumkan rencana untuk kembali menerbitkan visa turis pada awal 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2020, 09:41 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2020, 09:00 WIB
Imbas Corona, Arab Saudi Tutup Sementara Masjidil Haram
Suasana Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, Kamis (5/3/2020). Penutupan area Masjidil Haram ini dilakukan setelah pemerintah Arab Saudi menyetop sementara ibadah umrah menanggapi wabah virus corona (COVID-19). (ABDEL GHANI BASHIR/AFP)

Liputan6.com, Riyadh- Arab Saudi berencana untuk kembali menerbitkan visa turis pada awal 2021.

Dilansir VOA Indonesia, Senin (28/9/2020), rencana tersebut diumumkan oleh Menteri Pariwisata Kerajaan Arab Saudi

Sebelumnya, dalam upaya mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19, Arab Saudi telah melakukan penangguhan selama berbulan-bulan. 

Untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada minyak, pariwisata diketahui merupakan pilar utama dari strategi reformasi ambisius Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Menurut laporan Reuters, Arab Saudi menginginkan sektor pariwisata menyumbang 10 persen dari produk domestik bruto pada 2030. 

Pada September 2019, pintu untuk turis asing telah dibuka oleh pihak Kerajaan dengan meluncurkan skema visa baru untuk 49 negara.

Dalam wawancara virtual kepada Reuters, Ahmed al-Khateeb menerangkan, "Untuk visa turis, sampai sekarang kita bicarakan awal tahun depan.Jika keadaan menjadi lebih baik atau jika perkembangan positif sehubungan dengan vaksin, kami mungkin mempercepat dan memilikinya lebih awal".

Arab Saudi telah menutup perbatasannya bagi jemaah asing dan turis dari setidaknya 25 negara, pada akhir Februari 2020.

Sementara pada Maret 2020, Arab Saudi juga menutup akses semua perjalanan masuk dan keluar negara.

Saksikan Video Berikut Ini:

Promosi Pariwisata Domestik Selama Musim Panas

Saudi Terkonfirmasi Corona, Begini Suasana Kota Makkah
Para pekerja membersihkan Masjidil Haram saat kegiatan umrah di kota suci Muslim Mekah, Arab Saudi, Senin, (2/3/2020). Semenjak pemerintah Arab Saudi melarang kegiatan umrah, tempat paling suci umat Islam ini menjadi terlihat lebih sepi dari biasanya. (AP Photo/Amr Nabil)

Sektor pariwisata Arab Saudi telah mengalami pukulan dan diperkirakan akan mengalami penurunan 35-45 persen pada akhir 2020, menurut Khateeb.

Namun, pukulan tersebut dibantu dengan fokus kerajaan pada pariwisata domestik selama musim panas.

Khateeb mengungkapkan bahwa, "Pandemi ini adalah risiko sistematis yang menimpa semua orang".

"Kami melihat pertumbuhan pariwisata domestik sebesar 30 persen dari tahun ke tahun yang melampaui harapan kami," jelasnya. 

Arab Saudi mempromosikan 10 tujuan wisata dalam kampanye Musim Panasnya. 

Promosi tersebut termasuk dari pantai dan hutan hingga puncak gunung dan kawasan bersejarah - untuk dikunjungi warga dan penduduk sebagai pengganti berlibur ke luar negeri.

Tak hanya itu, promosi itu juga dilakukan untuk membantu meningkatkan rasio hunian rata-rata di hotel menjadi 80 persen.

Sejauh ini, Arab Saudi telah melaporkan 332.790 kasus infeksi dan 4.655 kematian akibat COVID-19. Tetapi selama beberapa pekan terakhir, tingkat infeksi mengalami penurunan yang stabil. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya