Liputan6.com, Nice - Sedikitnya dua orang tewas dan hingga 20 orang masih hilang setelah badai dahsyat melanda Prancis tenggara dan Italia barat laut.
Seperti dilaporkan BBC yang dikutip Senin (5/10/2020), Badai Alex membawa angin kencang dan hujan lebat.
Baca Juga
Sejumlah desa di utara Nice di Prancis mengalami kerusakan parah akibat banjir dan tanah longsor, dengan jalan, jembatan, dan rumah hancur.
Advertisement
Di Italia barat laut, banjir digambarkan sebagai "bersejarah". Sebuah bagian dari jembatan di atas Sungai Sesia runtuh.
Perdana Menteri Prancis Jean Castex telah mengerahkan tentara dan mengeluarkan dana darurat untuk mengatasi banjir terburuk selama beberapa dekade di Prancis tenggara.
Hingga 20 orang hilang atau belum mengabarkan kondisinya dengan kerabat.
"Ada sangat banyak orang yang tidak kami ketahui beritanya," kata Castex.
Bernard Gonzalez, prefek atau pemimpin wilayah Alpes-Maritimes, mengatakan: "Hanya karena orang yang mereka cintai belum dapat berhubungan, bukan berarti mereka telah terdampak  badai."
Dia juga mengatakan kemungkinan lebih banyak hujan akan turun dan masuk kategori "mengkhawatirkan".
Badan Meteorologi Météo-France mengatakan 450 mm (17,7 inci) curah hujan turun di beberapa daerah selama 24 jam - setara dengan curah hujan hampir empat bulan saat ini dalam setahun, lapor kantor berita Reuters.
Wilayah Alpen selatan tampak paling parah terkena, dengan kerusakan serius di Roya, Tinée, Esteron dan Lembah Vésubie.
Desa Saint-Martin-Vésubie dan Rimplas terputus, jalannya banyak yang tidak dapat diakses.
Seorang penduduk Roquebillière berusia 29 tahun mengatakan kepada Agence France-Presse: "Saya kehilangan segalanya tetapi kita masih hidup...".
Dua orang tua terdampak karena rumah mereka runtuh di desa dan nasib mereka tidak diketahui.
Pada Jumat 2 Oktober, badai itu juga menghantam pantai Atlantik barat Prancis, menyebabkan puluhan ribu rumah kehilangan aliran listrik.
Angin dengan kecepatan lebih dari 18 0km / jam (112mph) tercatat di Brittany, Prancis pada hari Kamis dan Jumat.
Â
Saksikan Juga Video Ini:
Dampak di Italia
Kedua korban tewas terdampak Badai Alex, salah seorang di antaranya adalah petugas pemadam kebakaran berusia 53 tahun di Lembah Aosta. Ia meninggal dalam operasi penyelamatan. Lainnya pria berusia 36 tahun yang mobilnya tersapu ke sungai di wilayah Piedmont. Kakaknya berhasil keluar dari mobil.
Sebuah bagian dari jembatan utama di atas Sungai Sesia di Provinsi Vercelli Piedmont yang runtuh dilaporkan sudah dibuka kembali pada Sabtu 3 Oktober sore waktu setempat.
Di Piedmont, beberapa desa terputus aksesnya setelah hujan membuat jalan tidak bisa dilalui. Situasi di sana digambarkan sebagai "sangat kritis" oleh para pejabat.
Curah Hujan Terbesar Sejak 1954
Pemimpin Piedmont Alberto Cirio mengatakan kepada La Stampa bahwa 630 mm hujan telah turun dalam 24 jam, jumlah yang "belum pernah terdengar sejak 1954".
Ratusan pekerja bantuan telah dikirim untuk membantu upaya penyelamatan di desa-desa terpencil.
Badai Alex juga mempengaruhi wilayah barat laut Lombardy dan Liguria. Sungai Roja di Ventimiglia juga mengalami banjir.
Peringatan banjir tetap berlaku untuk bagian Sungai Po yang telah naik ketinggian airnya hingga 3 meter dalam 24 jam.
Satu kabar baik datang dari penyelamatan sekitar 20 orang yang dilaporkan hilang oleh otoritas Italia tepat di seberang perbatasan di Prancis.
Kota Venesia, yang telah bersiap menghadapi air tinggi setelah mengalami badai hebat pada bulan Agustus, berhasil dilindungi oleh sistem penahan banjir yang baru-baru ini dinyatakan beroperasi penuh.
Advertisement