Liputan6.com, Mesir - Kementerian Purbakala Mesir dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa dalam rentang satu bulan, jumlah peti mati tersegel yang ditemukan di penggalian arkeologi di Saqqara di Mesir telah membengkak dari 13 menjadi 59 dan akan ada lebih banyak lagi yang akan datang.
Dilansir dari LiveScience, Jumat, (9/10/2020), Peti mati berwarna-warni, yang berasal dari dinasti ke-26 Mesir yaitu 688 SM sampai 525 SM, ditemukan bertumpuk di dalam atau di dekat tiga sumur pemakaman, kata kementerian itu pada 3 Oktober. Mumi-mumi tersebut masih disimpan di dalam peti mati dan tulisan hieroglif di peti mati menunjukkan bahwa banyak mumi tersebut adalah pendeta.
Di samping peti mati, mereka menemukan sisa-sisa 28 patung kecil. Salah satu patung yang paling menarik adalah patung perunggu dewa Nefertem setinggi hampir 14 inci (35 sentimeter), yang ditampilkan mengenakan hiasan kepala berbentuk seperti bunga teratai. Hiasan kepala terbuat dari batu akik merah, pirus dan lapis lazuli, kata pernyataan kementerian itu.
Advertisement
Dalam mitologi Mesir kuno, Nefertem adalah dewa yang dikaitkan dengan bunga teratai dan merupakan putra Ptah, dewa pencipta yang populer di Memphis, ibu kota pertama Mesir. Saqqara berfungsi sebagai penguburan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Orang Mesir Menguburkan Orang Mati Dengan Patung Shabti
Patung kecil lain yang ditemukan di dekat peti mati menggambarkan dewa, Ptah-Soker itu adalah penggabungan dewa Ptah dan Soker. "Saqqara disebut Saqqara karena dewa Soker. Pada Periode Akhir waktu peti mati bertanggal , ada kombinasi dewa Ptah dari Memphis dengan Soker," kata Zahi Hawass, mantan menteri barang antik Mesir.
video yang dirilis oleh kementerian. "Ini unik. Saya belum pernah melihat ini sebelumnya," kata Hawass tentang patung Ptah-Soker.
Banyak patung shabti juga ditemukan dengan peti mati. Orang Mesir kuno sering menguburkan orang mati dengan patung-patung shabti, yang mereka yakini dapat digunakan untuk orang yang meninggal di akhirat.
Mesir berjuang untuk mendapatkan dan mempertahankan kemerdekaannya selama dinasti ke-26. Pada awal dinasti, para firaun adalah pengikut Asyur namun karena kekuatan Asyur melemah, orang Mesir dapat menegaskan kemerdekaan politik mereka.
Namun kebangkitan Persia akan menandai akhir dari dinasti tersebut dan pada tahun 525 SM. Mesir ditaklukkan oleh kekaisaran Persia.
Pekerjaan di Saqqara dilakukan oleh tim Mesir yang dipimpin oleh Mustafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Barang Purbakala Mesir. Pekerjaan sedang berlangsung dan lebih banyak peti mati serta artefak lainnya diharapkan segera ditemukan.
Reporter : Romanauli Debora
Advertisement