Penikaman Maut di Nice Prancis: Joe Biden Kirim Doa, Donald Trump Sebut Islam Radikal

Dua kandidat Presiden AS, Joe Biden dan petahana Donald Trump turut menyampaikan respons mereka terhadap insiden penikaman di sebuah gereja di Kota Nice, Prancis.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Okt 2020, 15:03 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2020, 15:01 WIB
Polisi Prancis dan petugas forensik bekerja menangani kasus penikaman di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, pada Kamis (29/10/2020). (Foto credit: AP/Daniel Cole)
Polisi Prancis dan petugas forensik bekerja menangani kasus penikaman di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, pada Kamis (29/10/2020). (Foto credit: AP/Daniel Cole)

Liputan6.com, Jakarta- Kandidat presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden menyampaikan doa dan belasungkawa-nya terhadap para korban yang tewas dalam insiden penikaman di sebuah gereja di Nice, Prancis. 

Dalam postingannya di Twitter, Joe Biden juga mengatakan bahwa ia berjanji, jika nantinya terpilih menjadi presiden, akan menindak tegas kekerasan ekstremis. 

"Jill (Istri Biden) dan saya membawa orang-orang Prancis dalam doa kami setelah serangan teror mengerikan di Nice - yang menargetkan orang-orang tak berdosa di rumah ibadah," tulis Biden di laman Twitter-nya pada Jumat (30/10). 

"Pemerintahan Biden-Harris akan bekerja dengan sekutu dan mitra kami untuk mencegah kekerasan ekstremis dalam segala bentuk," lanjut Biden dalam postingannya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Presiden AS Donald Trump Sampaikan Dukungan pada Prancis

Presiden AS Donald Trump di Konvensi Partai Republik.
Presiden AS Donald Trump di Konvensi Partai Republik. Dok: AP Photo

Dikutip dari Associated Press, Jumat (30/10/2020) calon presiden petahana dari Partai Republik AS, Donald Trump juga menyampaikan dukungannya terhadap Prancis melalui Twitter. 

Selain itu, Donald Trump menyebut insiden itu sebagai 'serangan teroris Islam radikal'.

"Hati kami bersama orang-orang Prancis. Amerika berdiri bersama sekutu tertua kita dalam pertempuran ini," ujar Trump dalam laman Twitter-nya. 

"Serangan teroris Islam Radikal ini harus segera dihentikan. Tidak ada negara, Prancis, atau yang lainnya yang dapat bertahan lama dengan itu!," sebut Trump.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya