Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih belum mengaku kalah di pemilu AS 2020. Tim kampanye Trump sedang melancarkan berbagai gugatan di beberapa negara bagian.
Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Gadjah Mada Nur Rachmat Yuliantoro menilai kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat sudah aman. Ia menegaskan kegaduhan yang terjadi hanya karena Trump tak mau kalah.Â
Advertisement
Baca Juga
"Tidak ada 'sengketa pemilu AS' antara Biden dan Trump. Yang ada adalah Trump yang mengatakan akan membawa penghitungan suara yang dia nilai tidak adil ke pengadilan," ujar Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM itu kepada Liputan6.com, Senin (9/11/2020).
"Saya kira lebih ke dia (Donald Trump) tidak mau kalah saja," imbuhnya.Â
Nur Rachmat menyorot retorika Trump yang meminta agar hitung suara dihentikan di negara bagian yang Joe Biden unggul. Tetapi, dia tak meminta hal serupa di daerah yang dia sendiri unggul.
Posisi Joe Biden secara suara elektoral pun dinilai sudah aman. Berdasarkan penghitungan AP, Joe Biden telah mendapat 290 suara dan Donald Trump baru meraih 214 suara.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dunia Lega
Nur Rachmat menilai bahwa pemerintahan Donald Trump selama empat tahun terakhir membuat dunia merasa "bingung." Kekalahan Trump bisa dianggap sebagai peluang bagi dunia untuk bernapas lega.Â
Salah satu yang disorot Nur Rachmat adalah AS yang tak sigap menghadapi pandemi di masa pemerintahan Donald Trump. Selain itu, Donald Trump juga kurang aktif dalam hubungan internasional.
Kemenangan Biden dinilai membawa harapan baru bagi dunia. Meski demikian, Nur Rachmat meminta agar dunia tetap proporsional dalam berharap ke Joe Biden.Â
"Ada harapan baru secara domestik maupun internasional akan Amerika yg berusaha kembali ke jati dirinya sebagai negara demokrasi. Namun, harapan ini tentunya juga harus dengan sikap waspada, karena walau bagaimanapun AS akan tetap mengedepankan kepentingan nasionalnya," pungkas Nur Rachmat.
Advertisement