Menlu Retno: 501 WNI Dipulangkan dari Detensi Imigrasi Malaysia

Indonesia kembali memulangkan sekitar 501 WNI dari detensi imigrasi di Malaysia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 10 Nov 2020, 15:23 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 15:22 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media pada Kamis (17/9/2020).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media pada Kamis (17/9/2020). (Dok: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkap, pada 7 November 2020 Indonesia kembali memulangkan sekitar 501 WNI dari detensi imigrasi di Malaysia.

Detensi adalah orang asing yang tinggal di Rumah Detensi Imigrasi suatu negara. Kebanyakan dari mereka merupakan warga negara asing yang melewati masa izin tinggal (overstay).

"Pada tanggal 7 November lalu, kembali dilakukan pemulangan melalui jalur udara sebanyak 501 WNI dari detensi Imigrasi di Malaysia menuju Jakarta, Surabaya dan Medan," ujar Menlu Retno dalam press briefing secara virtual Selasa (10/11/2020).

"Sejak Juni 2020 hingga saat ini, kerja sama percepatan pemulangan melalui jalur udara tersebut telah dilaksanakansebanyak 5 kali. Total WNI yang berhasil dipulangkan sebanyak 2.407 orang," tambah Menlu Retno.

Ia juga menyampaikan bahwa kerja sama ini diharapkan bukan saja dapat mempercepat kepulangan WNI, namun juga mengurangi risiko mereka terpapar COVID-19 di dalam detensi.

"Sebagai bentuk kehati-hatian, seluruh WNI yang dipulangkan tersebut telah dilakukan tes PCR sebelum keberangkatan keIndonesia. Seluruhnya dinyatakan negatif Corona COVID-19."

"Pemerintah Indonesia berterima kasih atas kerjasama Pemerintah dan otoritas Malaysia."

Saksikan Video Berikut Ini:

Pemulangan ABK WNI dari Kapal Ikan China

Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media pada Kamis (17/9/2020).
Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media pada Kamis (17/9/2020). (Dok: Kemlu RI)

Tak hanya 501 WNI dari detensi imigrasi di Malaysia, Menlu Retno Marsudi juha menyampaikan informasi terbaru soal pemulangan ABK WNI di kapal ikan RRT.

"Sebagaimana saya sampaikan sebelumnya telah dilakukan duakali pertemuan bilateral Indonesia - China pada tingkat Menteri Luar Negeri yang diantaranya membahas penanganan kasus-kasus ABK WNI di kapal ikan RRT," ujar Menlu Retno.

"Berbagai komunikasi dan pertemuan tindak lanjut pada tingkat teknis telah intensif dilakukan. Alhamdulillah, berkat berbagai upaya tersebut, pada tanggal 7November lalu melalui pemulangan 157 ABK WNI, termasukdua jenazah, melalui Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara," tambahnya.

Menlu Retno menyampaikan bahwa para ABK tersebut bekerja di 12 kapal ikan RRT dan kemudian diantar ke Indonesia menggunakan dua kapal yaitu Long Xin 601 dan Long Xin 610. Pemulangan langsung menggunakan jalur laut ini merupakan yang pertama kali dilakukan antara Indonesia dan China.

"Selanjutnya, kita juga kerja samakan pemulangan via jalur udara. Hari ini telah tiba 13 ABK WNI yang stranded di Senegal. Pemulangan dari Senegal hari ini merupakan tahap terakhir. Proses pemulangan telah dimulai pada tanggal 27 Oktober dan 3 November 2020 yang lalu masing-masing sebanyak 33 dan 42 ABK.

"Sehingga seluruh 88 ABK WNI yang stranded di Senegaltelah berhasil dipulangkan semuanya. Upaya ini juga tidak lepas dari diplomasi KBRI Dakar dengan pemerintah Senegal di tengah pandemi Covid-19 agar mengijinkan para ABK untuk turun kapal dan selanjutnya pulang ke Indonesia melalui jalur udara."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya