Update 26 November 2020: 60,2 Juta Warga Dunia Positif Corona COVID-19

Di Brasil, 6.118.708 terpapar Corona COVID-19 dengan angka kematian 170.115 dan sembuh lebih dari 5,5 juta.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 26 Nov 2020, 13:12 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2020, 10:31 WIB
Libur Panjang Akhir Pekan di Pantai Brasil
Orang-orang menikmati pantai Ipanema di tengah pandemi virus corona di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/9/2020). Warga Brasil pergi ke pantai dan bar pada akhir pekan ini memanfaatkan liburan panjang untuk menikmati kehidupan normal bahkan ketika pandemi COVID -19 merajalela. (AP Photo/Bruna Prado)

Liputan6.com, Jakarta- Jumlah warga dunia yang terpapar Virus Corona COVID-19 kian hari kian bertambah. Angka terakhir menunjukkan 60.276.951 orang terpapar Virus Corona jenis baru itu.

Amerika Serikat masih menjadi negara yang paling terpukul akibat Corona COVID-19. Dari data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University pada Kamis, 26 November 2020 menunjukkan 12.769/915 orang AS positif COVID-19.

Angka kematian di Negeri Paman Sam itu juga menunjukkan kenaikan dari hari sebelumnya. Tercatat hari ini ada 1.419.567 orang meninggal dengan jumlah orang yang sembuh lebih dari 38,6 juta orang di Amerika Serikat.

India ada diperingkat selanjutnya. Lebih dari 9,2 juta orang terpapar Corona COVID-19. Brasil, adalah negara kedua di Benua Amerika yang terpukul akibat pandemi Corona COVID-19.

Di India jumlah kematian mencapai 134.699 orang dan sembuh lebih dari 8,6 juta. Sementara Brasil, 6.118.708 terpapar COVID-19 dengan angka kematian 170.115 dan sembuh lebih dari 5,5 juta.

Update terkini terkait aturan Corona COVID-19 adalah Inggris dan Prancis yang mengumumkan langkah untuk melonggarkan pembatasan COVID-19 menjelang liburan Natal.

Langkah tersebut diambil ketika gelombang infeksi COVID-19 kedua telah mereda setelah penerapan lockdown di sejumlah negara di Eropa dalam beberapa pekan.

Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa toko-toko dapat dibuka kembali pada 27 November dan imbauan untuk tetap berada di rumah akan dicabut mulai 15 Desember mendatang, seperti dikutip dari AFP.

Jam malam di seluruh Prancis mulai pukul 21.00 hingga 07.00 pagi akan dimulai pada 15 Desember, sementara restoran dan bar akan tetap ditutup hingga Januari 2021 mendatang.

Pihak berwenang Inggris juga mengumumkan pada 24 November, bahwa pembatasan pada pertemuan publik dan perjalanan akan dilonggarkan di seluruh Inggris selama Natal saat pandemi Corona COVID-19.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Inggris dan Prancis Masuk 7 Besar

[RAGAM] Foto Menarik Pekan Ini
Seorang pria memakai masker saat melewati London Eye di London, Kamis (29/10/2020). Sekitar 100.000 orang terjangkit virus corona setiap hari di Inggris, menurut studi terbaru Imperial College London. (AP Photo/Frank Augstein)

Berdasarkan data dari John Hopkins University, Inggris dan Prancis masuk 7 besar negara dengan jumlah kasus terbesar di dunia.

Prancis memiliki 2.221.874 kasus Corona COVID-19 dengan angka kematian sebanyak 50.700 orang. Sementara Inggris ada 1.560.872 yang terpapar. 56.630 dilaporkan meninggal dunia.

Sementara itu, 16 negara bagian Jerman juga telah menyetujui untuk secara bertahap melonggarkan pembatasan kontak sosial selama Natal, menurut serangkaian kesepakatan yang diamati oleh AFP.

Namun, pihak berwenang setempat sepakat untuk membatasi pertemuan hingga 10 orang selama liburan pada 23 Desember hingga 1 Januari.

Meski pemerintah di Eropa dan Amerika Utara ingin mempertahankan semangat perayaan akhir tahun, para ahli tetap mengkhawatirkan risiko penularan pada musim liburan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya