Top 3: Lonjakan Kasus COVID-19 Korsel Bakal Perketat Aturan Jaga Jarak Disorot

Korsel memperketat aturan jaga jarak akibat pandemi COVID-19. Kabar mengenai Joe Biden dan Donald Trump turut menjadi sorotan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Nov 2020, 09:58 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2020, 09:58 WIB
FOTO: Instalasi Bulan Purnama Penyemangat di Tengah Wabah COVID-19
Warga memotret instalasi bulan purnama yang bersinar di sebuah taman di Seoul, Korea Selatan, Jumat (18/9/2020). Pejabat setempat memasang bulan purnama buatan untuk meningkatkan semangat saat wabah COVID-19 sekaligus menyambut Chuseok, Thanksgiving versi Korea. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan sedang berusaha kembali menekan jumlah kasus COVID-19. Kasus harian di Korsel sedang melonjak hingga sempat tembus 500. 

Kabar mengenai COVID-19 di Korsel menjadi sorotan pembaca kanal global Liputan6.com pada Senin (30/11/2020). 

Isu antara Donald Trump dan Joe Biden juga masih populer. Gugatan Donald Trump pada pemilu AS kembali menemukan jalan buntu. 

Selengkapnya, berikut tiga berita terpopuler yang menarik pembaca isu global:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

1. Otoritas Korea Selatan Akan Perketat Aturan Jaga Jarak Terkait Corona COVID-19

5.621 Orang Positif Corona di Korea Selatan, 33 Meninggal
Pekerja medis Rumah Sakit Universitas Nasional Kyungpook memindahkan seorang pasien di Daegu, Korea Selatan, Rabu (4/3/2020). Jumlah total pasien yang terinfeksi virus corona (COVID-19) di Korea Selatan bertambah menjadi 5.621 kasus. (Xinhua/Lee Sang-ho)

Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun bertemu dengan otoritas kesehatan memutuskan apakah pembatasan virus perlu diperketat lebih lanjut untuk memperlambat transmisi, kata Yonhap News.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Korea Selatan melaporkan 450 infeksi virus corona COVID-19 pada Minggu setelah melaporkan lebih dari 500 kasus virus corona baru selama tiga hari berturut-turut, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.

Baca selengkapnya...

2. Joe Biden Minta Pakar Putuskan Target Vaksinasi COVID-19 Prioritas di AS

Joe Biden yang kini menang Pemilu Amerika 2020, bersama istrinya, Jill, berbicara dengan para pendukungnya pada 4 November 2020, di Wilmington, Delaware. (Andrew Harnik / AP)
Joe Biden yang kini menang Pemilu Amerika 2020, bersama istrinya, Jill, berbicara dengan para pendukungnya pada 4 November 2020, di Wilmington, Delaware. (Andrew Harnik / AP)

Dr Celine Gounder, anggota dewan penasehat COVID-19 untuk presiden terpilih AS Joe Biden, mengatakan pada Jumat 27 November 2020 bahwa para ahli kesehatan masyarakat dan ilmuwan akan memutuskan siapa di antara kelompok yang akan diprioritaskan untuk menerima vaksin jika pasokan tersedia.

Dengan cara itu, nilai Gounder, Biden akan "menjadi sedikit lebih politis dan, terus terang, di sinilah Presiden terpilih menyerahkannya kepada para ahli kesehatan masyarakat dan ilmuwan untuk mencari cara terbaik untuk mengalokasikan pasokan terbatas terlebih dahulu," kata Gounder kepada CNN.

Baca selengkapnya...

3. Donald Trump Kalah Lagi dalam Gugatan Hasil Pilpres AS di Pennsylvania

Donald Trump
Presiden Donald Trump setelah meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal pada Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, Rabu (11/11/2020). Donald Trump pertama kalinya muncul ke publik sejak kalah dari Joe Biden dalam Pilpres AS. (Brendan Smialowski/AFP)

Mahkamah Agung negara bagian Pennsylvania di Amerika Serikat menolak gugatan hukum dari pendukung Presiden Donald Trump pada Sabtu, 28 November. Penolakan ini semakin mengurangi kemungkinannya untuk membalikkan hasil pilpres AS. 

Sekitar 81 juta suara berhasil diperoleh oleh Joe Biden di seluruh Amerika Serikat -- mencatatkan sejarah dengan perolehan suara terbanyak dalam pilpres AS. 

Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya