Liputan6.com, Jakarta - Pemberitaan tentang prediksi hujan meteor Gaminid menjadi artikel yang paling banyak dibaca oleh pembaca Liputan6 Global hari ini.
Menurut Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, Hujan Meteor Geminid merupakan hujan meteor yang titik radian atau titik asal munculnya meteor berada di konstelasi rasi bintang Gemini.
Selain pemberitaan soal meteor, update terkini soal vaksin Corona COVID-19 juga banyak dibaca.
Advertisement
Meksiko menjadi negara keempat yang menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer, setelah regulator kesehatan Cofepris mengeluarkan izin.
Tak hanya itu, pemberitaan soal kebijakan otoritas Peru untuk sementara menangguhkan uji klinis vaksin Corona COVID-19 yang dibuat oleh raksasa obat China Sinopharm setelah mendeteksi masalah neurologis di salah satu sukarelawan penguji, juga menarik perhatian pembaca.
Berikut Top 3 Liputan6.com kanal Global, Senin (14/12/2020):
Â
1. Hujan Meteor Geminid 13-14 Desember 2020, Ini Kata LAPAN
Hujan Meteor Geminid menjadi salah satu fenomena langit yang terjadi pada penghujung 2020. Diperkirakan, ada 86 hingga 107 meteor per jam menghujani wilayah Indonesia pada 13-14 Desember 2020.
Menurut Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, Hujan Meteor Geminid merupakan hujan meteor yang titik radian atau titik asal munculnya meteor berada di konstelasi rasi bintang Gemini.
Â
Advertisement
2. Meksiko Juga Setujui Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 Pfizer
Meksiko menjadi negara keempat yang menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer, setelah regulator kesehatan Cofepris mengeluarkan izin, menurut pejabat kesehatan pada Jumat (11/12).
"Cofepris memberikan otorisasi darurat untuk vaksin Pfizer dan BioNTech," kata wakil menteri kesehatan Hugo Lopez-Gatell saat konferensi pers di Jenewa, merujuk pada mitra Pfizer dari Jerman itu, sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara, Minggu (13/12/2020).
Â
3. Peru Tangguhkan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinopharm dari China
Peru untuk sementara menangguhkan uji klinis vaksin Corona COVID-19 yang dibuat oleh raksasa obat China Sinopharm setelah mendeteksi masalah neurologis di salah satu sukarelawan penguji.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (14/12/2020) Institut Kesehatan Nasional mengatakan pada Jumat, 11 Desember 2020 bahwa mereka telah memutuskan untuk menghentikan uji coba setelah seorang relawan mengalami kesulitan menggerakkan lengan mereka, menurut media lokal Peru.
Advertisement