Menlu Retno Marsudi: Tak Ada Niatan Indonesia Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Retno Marsudi mengatakan, Indonesia tidak memiliki niatan untuk melakukan hal yang sama dengan negara-negara lain terhadap Israel.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Des 2020, 11:52 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 11:41 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media pada Kamis (17/9/2020).
Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media pada Kamis (17/9/2020). (Dok: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menanggapi kebijakan sejumlah negara yang melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Retno Marsudi mengatakan, Indonesia tidak memiliki niatan untuk melakukan hal yang sama dengan negara-negara lain terhadap Israel.

"Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Retno Marsudi di Jakarta pada Rabu, 16 Desember 2020.

Dalam pernyataannya, Indonesia juga tetap berpegang teguh pada kesepakatan internasional dan undang-undang yang diamanatkan.

"Dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan dua state solution dan parameter internasional lain yang telah disepakati secara konsisten akan tetap dijalankan," jelas Menlu Retno.

Sejauh ini, negara seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko sudah setuju untuk normalisasi hubungan dengan Israel. Menurut informasi dari The Jerusalem Post, Israel selanjutnya tertarik berdiplomasi dengan Oman dan Indonesia.

Sebelumnya, Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah juga merespon hal serupa.

"Kemlu tidak pernah berhubungan dengan Israel. Dalam menjalankan Politik Luar Negeri, Kemlu terhadap Palestina konsisten sesuai amanah konstitusi," ujar (plt.) juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah kepada Liputan6.com, Senin (14/12/2020).

Lebih lanjut, Faiza mengaku tidak tahu siapa sumber diplomatik yang dikutip oleh The Jerusalem Post.

"Saya tidak tahu sumber berita media Israel tersebut dan pejabat siapa yang dimaksudkan dari Indonesia. Kemlu faktanya tidak lakukan pendekatan ke pihak Israel," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Perdamaian Israel dengan Negara Mayoritas Muslim

FOTO: Usai Normalisasi Hubungan, Merek Piyama Israel Pemotretan di Uni Emirat Arab
Model Israel May Tager (kiri) mengibarkan bendera Israel dan model Dubai asal Rusia Anastasia Bandarenka mengibarkan bendera Uni Emirat Arab saat pemotretan di Dubai, Uni Emirat Arab, 8 September 2020. Fix, merek pakaian dalam dan piyama Israel melakukan pemotretan di UEA. (AP Photo/Kamran Jebreili)

Pekan lalu, Israel berhasil damai dengan Maroko. Keputusan itu langsung disambut baik oleh Amerika Serikat.

"Dua sahabat hebat kita Israel dan Kerajaan Maroko telah setuju untuk relasi diplomatik penuh - sebuah terobosan besar bagi perdamaian di Timur Tengah!" ujar Presiden Donald Trump via Twitter.

Jared Kushner, mertua sekaligus penasihat senior Presiden Donald Trump, merupakan pejabat paling vokal dalam mendukung usaha normalisasi diplomasi Israel.

Usaha perdamaian itu tertuang dalam Perjanjian Abraham (Abraham Accord). Uni Emirat Arab adalah salah satu negara yang melakukan normalisasi dengan Israel untuk menjalin hubungan dagang, wisata, investasi, dan sebagainya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya