Politikus Muda AOC Minta Ketua DPR AS Nancy Pelosi Lengser

Alexandria Ocasio-Cortez (AOC) meminta Ketua DPR AS dari Partai Demokrat, Nancy Pelosi, agar lengser. AOC ingin ada generasi baru.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Des 2020, 14:24 WIB
Diterbitkan 17 Des 2020, 14:24 WIB
Ketua DPR AS Berlutut Hormati George Floyd
Ketua DPR Nancy Pelosi (kiri) bersama beberapa anggota Kongres AS dari Fraksi Demokrat berlutut dan mengheningkan cipta di Gedung Kongres AS, Senin (8/5/2020). Mereka berlutut untuk memberikan penghormatan terhadap mendiang George Floyd dan korban kebrutalan polisi lainnya. (AP/Manuel Balce Ceneta)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Politikus muda Alexandria-Ocasio Cortez (AOC) meminta adanya perubahan kepemimpinan di Partai Demokrat. Saat ini, dua tokoh di puncak kepemimpinan partai: Nancy Pelosi dan Chuck Schumer.

Ketua DPR Nancy Pelosi (80) telah menjadi anggota DPR dari San Fransisco sejak 1987. Senator Chuck Schumer (70) menjadi anggota Senat dari New York sejak 1998. Nancy Pelosi adalah pemimpin de facto Partai Demokrat dan Schumer memimpin partainya di Senat.

AOC berpikir bahwa Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Senator Chuck Schumer dianggap perlu hengkang. 

"Saya berpikir demikian," ujar AOC dalam wawancara dengan The Intercept seperti dikutip Kamis (17/12/2020).

AOC juga mengeluhkan karena Partai Demokrat tidak menyiapkan pemimpin di masa yang akan datang. Ia khawatir terjadi vakum di partai. 

"Jika kamu menciptakan vakum itu, maka akan banyak kekuatan buruk yang bermain untuk mengisi vakum tersebut dengan sesuatu yang lebih parah," ujar AOC. 

AOC merupakan bagian sayap kiri Partai Demokrat dan dikenal sebagai "The Squad". Ia berbeda dari Pelosi yang lebih moderat. Ia mengaku bagian kiri Partai Demokrat juga belum menyiapkan kepemipinan masa depan. 

"Kubu kiri juga belum benar-benar membuat rencana untuk itu," ucap AOC. "Jadi saya berpikir kita harus benar-benar memikirkan itu."

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Belum Siap Jadi Pemimpin

Ketua DPR AS Robek Naskah Pidato Kenegaraan Donald Trump
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi (kanan) merobek naskah pidato kenegaraan Presiden Donald Trump dalam Kongres di Capitol Hill, Washington, Selasa (4/2/2020). Pelosi merobek naskah pidato kenegaraan State of the Union (SOTU) usai Trump berpidato. (AP Photo/Patrick Semansky)

AOC merupakan bagian sayap kiri Partai Demokrat. Ia berbeda dari Pelosi yang lebih moderat.  

Pada pilpres AS 2020, AOC mendukung Bernie Sanders. Itu berbeda dari mayoritas partai yang membela Joe Biden. 

AOC mengakui bahwa DPR AS merupakan hal yang kompleks dan dirinya belum siap menjadi ketua. 

"DPR itu luar biasa kompleks dan saya belum siap," ujarnya. "Itu tidak bisa saya. Saya tahu bahwa saya tidak bisa melakukan pekerjaan itu."

Tahun lalu, Nancy Pelosi memimpin upaya pemakzulan Donald Trump yang gagal. Pada masa pandemi, Nancy Pelosi tersandung kontroversi karena pamer makan es krim di acara TV ketika masyarakat sedang butuh bantuan sosial.

Kritik Pemerintahan Joe Biden

Joe Biden menang Pemilu Amerika 2020, jadi presiden AS menggantikan Donald Trump. (AP)
Joe Biden menang Pemilu Amerika 2020, jadi presiden AS menggantikan Donald Trump. (AP)

AOC turut menyuarakan kritikan kepada pemerintahan Joe Biden. Pasalnya, banyak orang-orang lama di era Barack Obama, bahkan Bill Clinton, yang kembali menjabat. 

Selain itu, pemerintahan Biden dipandang mulai dekat dengan perusahaan seperti Goldman Sachs dan McKinsey. 

"Itu hal yang buruk," ujar AOC. 

"Pemerintahan Biden membawa kembali banyak orang yang ditunjuk Obama," kata AOC yang berkata itu mungkin disambut baik beberapa orang Partai Demokrat.

Namun, AOC mengingatkan bahwa Obama sejatinya banyak menunjuk orang-orang yang bekerja dengan Presiden Bill Clinton.

"Ketika Obama mengangkat orang-orang, ia banyak membawa kembali orang-orang yang diangkat (Bill) Clinton."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya