Liputan6.com, Jakarta - Vietnam merupakan salah satu negara di ASEAN yang dinilai dapat menangani pandemi Virus Corona COVID-19 dengan cukup baik di masa kritis pandemi, di saat negara lain masih bergulat untuk melawan virus tersebut.
Walaupun demikian, Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Pham Vinh Quang mengatakan bahwa sebenarnya masalah penanganan COVID-19 bukanlah suatu yang pasti.
"Kami tidak bisa memberikan pelajaran atau kami juga tidak bisa menjadi model dalam penanganan COVID-19 karena masalah ini merupakan masalah yang sulit," papar Dubes Pham dalam sesi bincang santai siang virtual bersama awak media pada Selasa (22/12/2020).
Advertisement
Lebih lanjut, ia memaparkan salah satu hal yang telah dilakukan oleh pemerintah Vietnam adalah cepat dan tanggap dalam merespons Virus Corona.
Bukti nyata bahwa pemerintah Vietnam bertindak cepat tanggap dalam penanganan pandemi adalah bahwa pemerintah segera membentuk komite penanganan pandemi. Hanya tujuh hari setelah ditemukannya kasus pertama pada Januari lalu.
"Selain itu, aturan pembatasan ketat juga menjadi salah satu kunci dalam menangani COVID-19," tambahnya.
Pemerintah Vietnam juga menerapkan aturan ketat, terkait kedatangan orang dari luar negeri guna mengantisipasi penyebaran Virus Corona.
Dubes Pham menambahkan bahwa selama ini pemerintah Vietnam selalu mengajak seluruh warganya untuk terlibat dan ikut serta bergotong royong bersama-sama melawan pandemi COVID-19.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Pengembangan Vaksin Dalam Negeri
Saat ini, Vietnam menjadi salah satu negara yang ikut mengembangkan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri.
Kantor Berita Vietnam mengabarkan bahwa suntikan uji coba pertama Nanocovax, vaksin COVID-19 perdana buatan Vietnam yang disetujui untuk diujicobakan pada manusia telah dilakukan.
Sebanyak tiga relawan ikut serta dalam proses vaksinasi tersebut di Hanoi pada Kamis 17 Desember.
Nanocovax merupakan kandidat vaksin COVID-19 pertama Vietnam yang mencapai tahap uji coba pada manusia. Dikembangkan oleh Nanogen Pharmaceutical Biotechnology JSC.
"Nanocovax dijadwalkan untuk diuji pada 60 relawan terpilih berusia antara 18 dan 50 tahun dalam fase pertama uji coba pada manusia," kata kantor berita tersebut mengutip pernyataan seorang pejabat kesehatan.
Berita lengkapnya di sini...
Advertisement