Liputan6.com, Kabul - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) masih melanjutkan kunjungannya di Afganistan, untuk membantu perdamaian antara pemerintah setempat dan Taliban. Ia dan rombongan mendatangi Istana Kepresidenan di Kabul.
Kunjungan itu berlangsung pada Kamis, 24 Desember 2012. Jusuf Kalla ditemani delegasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Advertisement
Baca Juga
"Presiden Ashraf Ghani yang didampingi Tim Juru Runding Perdamaian mengharapkan Jusuf Kalla bisa menjadi mediator perundingan pemerintah Afghanistan dan Taliban demi terciptanya Perdamaian di Afghanistan," ujar keterangan dari staf Jusuf Kalla, Kamis (25/12/2020).
Sebelumnya, juru bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah, menjelaskan bahwa kunjungan ini juga membahas isu kemanusiaan dan ekonomi. Selain bertemu Presiden Ashraf, menurut rencana JK juga akan bertemu Kepala Konsil Rekonsiliasi Afghanistan Abdullah Abdullah, Menteri Luar Negeri Mohammad Haneef Atmar dan Menteri Urusan Haji.
Di pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga sebetulnya sudah bergerak untuk membantu perdamaian di Afganistan. Ia menitikberatkan pada peran perempuan untuk membantu perdamaian. Hingga kini, pemerintah Afganistan dan Taliban masih cekcok terkait masalah kekuasaan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Afganistan Minta JK Jadi Mediator Perdamaian dengan Taliban
Pemerintah Afganistan meminta mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) beserta ulama di Indonesia menjadi mediator perdamaian atas konflik kekerasan di negaranya yang melibatkan faksi Taliban. Mediasi rencananya dilakukan di Jakarta dalam bentuk dialog.
Hal ini disampaikan Menteri Agama dan Haji Republik Islam Afganistan, Mohammad Qasim Halimi saat berdialog dengan JK di Istana Presiden Afganistan Char Chinar Palace di Kabul, Rabu 23 Desember 2020.
"Kita ingin Pak JK dan ulama Indonesia memfasilitasi dialog ulama Afganistan dan ulama Taliban untuk mengakhiri konflik," ujar Qasim.
Qasim menjelaskan, konflik dengan faksi Taliban terjadi akibat adanya perbedaan pandangan dalam mencari model pemerintahan Islam yang cocok bagi Afganistan. Namun, Qasim tak ingin konflik ini berlarut-larut sehingga memberikan dampak buruk bagi negara dan 32 juta penduduknya.
"Kami ingin semua itu diakhiri dan kami ingin mendiskusikan untuk segera menentukan bentuk pemerintahan yang cocok," ucapnya.
Advertisement
Ajak Taliban Berdialog
JK yang merupakan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) menyatakan kesediaannya menjadi mediator perdamaian antara Afghanistan dengan faksi Taliban. Dia mengaku terus berkomitmen mengajak pihak-pihak yang berkonflik di Afghanistan untuk mengakhiri aksi kekerasan.
JK pun mengajak ulama-ulama di Indonesia untuk membujuk Taliban agar bersedia berdialog dengan Pemerintah Afghanistan. JK juga akan segera berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan melapor ke Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengenai permintaan Afghanistan.
"Saya juga akan segera melaporkan ke Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk berkordinasi, bagaimana pun program perdamaian ini adalah gagasan dari Pemerintah RI," kata JK.