3 Polisi Tewas dalam Insiden Penyerangan di Chechnya Rusia

Pemimpin Chechnya, Rusia Ramzan Kadyrov kemudian mengkonfirmasi serangan itu dan mempublikasikan identitas penyerang di saluran Telegramnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Des 2020, 07:56 WIB
Diterbitkan 29 Des 2020, 07:34 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Liputan6.com, Chechnya - Setidaknya tiga orang tewas menyusul serangan pisau di ibu kota Chechnya, Grozny, Rusia pada Senin, 28 Desember 2020.

Dua militan bersenjata menyerang petugas penegak hukum di Putin Avenue di pusat Grozny, Rusia TASS dan Interfax mengutip sumber anonim yang saling bertentangan tentang jumlah orang yang tewas.

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov kemudian mengkonfirmasi serangan itu dan mempublikasikan identitas penyerang di saluran Telegramnya.

Seorang petugas penegak hukum tewas dan lainnya terluka dalam kondisi stabil, sementara kedua penyerang ditembak mati oleh tembakan balasan, katanya, demikian dikutip dari laman Moskow Time, Selasa (29/12/2020).

Menurut Kadyrov, penyerang adalah dua bersaudara bernama Khasan dan Hussein yang pindah ke Chechnya dari republik asal mereka Ingushetia pada 2012 dan mendapat pekerjaan di sebuah toko roti.

"Pada hari Senin, dua teroris bersenjatakan pisau berusaha merebut senjata petugas polisi patroli yang bertugas di pusat Grozny. Seorang polisi tewas. Para penyerang dihancurkan oleh tembakan balasan dari para pejuang," kata Kadyrov.

Kadyrov menambahkan bahwa tidak ada warga sipil Rusia yang terluka dalam insiden tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Penyelidikan Terus Berlanjut

Ilustrasi garis polisi (AP/Eric Risberg)
Ilustrasi garis polisi (AP/Eric Risberg)

Interfax dan TASS sebelumnya melaporkan bahwa dua petugas penegak hukum tewas dalam baku tembak dan salah satu penyerang tewas.

Saluran Mash Telegram mempublikasikan foto yang mengklaim menunjukkan mayat di jalan setelah serangan itu.

Penegak hukum sedang menyelidiki insiden tersebut.

Grozny, yang dihancurkan oleh pemboman massal selama perang Chechnya pertama dan kedua pada tahun 1990-an, sebagian besar telah dibangun kembali dalam beberapa tahun terakhir dengan investasi besar dalam infrastruktur. Wilayah tersebut terus bergulat dengan ancaman serangan teroris.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya