Liputan6.com, Aljir - Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune sudah pulang ke negaranya usai dua bulan dirawat di Jerman akibat COVID-19. Kondisinya sudah membaik, namun belum sembuh total.
Ia merupakan salah satu dari pemimpin dunia yang positif COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
"Saya telah melewati saat-saat sulit. Saya senang karena kembali, terima kasih Tuhan," ujar Tebboune di televisi seperti dilaporkan AP News, Rabu (30/12/2020).
Ia menyebut butuh beberapa hari lagi untuk menyelesaikan tahap pemulihan.
Presiden Aljazair pergi ke Jerman sejak akhir Oktober 2020. Politikus berusia 75 tahun itu lantas menjalani perawatan di sana.
"Berada jauh dari negara adalah hal yang sangat sulit," ujarnya.
Saat Presiden Tebboune dirawat di Jerman, Perdana Menteri Abdelaziz Djerad mengambil posisi kekuasaan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Masalah Konstitusi
Arab News melaporkan bahwa kepergian Presiden Tebboune ke Jerman membawa isu baru terkait konstisusi. Pasalnya, presiden harus menandatangani hukum tersebut di Aljazair.
Presiden Tebboune dikenal sebagai perokok berat.
Sebelum pulang ke Aljazair, ia sempat muncul lewat video pada 15 Desember lalu. Ia dilaporkan semakin kurus saat dirawat.
Kondisi Aljazair saat ini sedang mengalami resesi akibat COVID-19. Pemasukan yang berkurang dari sektor minyak juga membuat anggaran defisit.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, Aljazair telah mencatat 98 ribu kasus COVID-19. Sebanyak 2.745 pasien meninggal dan 66 ribu sembuh.
Advertisement
Kenangan Lama
Kepergian Tebboune ke Prancis mirip dengan kasus Presiden Abdelaziz Bouteflika yang terkena struk pada 2013.
Saat itu, ia harus dirawat di Prancis dan Swiss.
Bouteflika sempat ingin maju untuk periode kelima pada tahun lalu, namun batal karena ditolak pendemo dan militer.
Infografis COVID-19:
Advertisement
