Liputan6.com, Jakarta- Insiden penembakan terjadi di sebuah gereja di Kota Winona, Texas, Amerika Serikat pada Minggu (3 Januari 2020) waktu setempat.
Dilaporkan AFP, Senin (4/1/2021) satu orang tewas akibat penembakan itu dan sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka.
Dalam pernyataannya, Gubernur Texas Greg Abbott membenarkan bahwa seorang tersangka telah ditangkap setelah penembakan di Gereja Metodis Starrville di Kota Winona.
Advertisement
Namun, belum adanya informasi detail terkait insiden penembakan itu.
Sementara itu, media AS ABC KLTV menyebutkan bahwa seorang pendeta gereja mengambil senjatanya ketika menemukan seorang pria bersembunyi di kamar kecil.
Pria itu disebut menyerang pendeta, mengambil senjatanya dan menembaknya hingga tewas.
Disebutkan juga oleh KLTV bahwa pria yang belum diketahui identitasnya itu juga pernah terlibat dalam insiden penembakan malam sebelumnya.
Pria itu juga dilaporkan ditembak dan ditangkap setelah pengejaran berkecepatan tinggi.
Saksikan Video Berikut Ini:
Gubernur Texas Pastikan Keadilan akan Ditegakkan
Sementara itu, Gubernur Abbott menyatakan bahwa pemerintah negara bagian akan "memastikan keadilan ditegakkan dan bahwa penduduk Starrville memiliki sumber daya yang dibutuhkannya selama ini".
Kota Winona di Texas, terletak sekitar 160 kilometer di timur Dallas; yang memiliki populasi sekitar 525 orang.
Sebelumnya, Texas telah menghadapi sejumlah insiden penembakan lainnya di gereja.
Insiden penembakan di sebuah gereja Baptis di Sutherland Springs pada 5 November 2017, menewaskan 26 orang dan 20 orang lainnya luka-luka.
Insiden itu adalah penembakan massal terburuk dalam sejarah negara bagian. Pelaku, yang diketahui bernama Devin Patrick Kelley kemudian ditemukan tewas.
Selain itu, undang-undang senjata di Texas diketahui termasuk yang paling longgar di AS.
Advertisement